Jangan Mati Sebelum Mati: Refleksi Ketika Terinfeksi Virus Malas

untuk kamu yang masih sehat, yang masih Tuhan berikan kesempatan: baik fisik, maupun waktu, manfaatkan sebaiknya, jangan biarkan malas merenggut kesempatan itu dari 3 min


-1
Sumber Ilustrasi: sputargk.id

Sebagai makhluk yang berakal, manusia dituntut untuk menggunakan akal pikirannya seoptimal mungkin. Baik berpikir tentang ciptaan Tuhan, menemukan hikmah di balik penciptaan makhluknya, atau mencari solusi setiap masalah yang dihadapi oleh manusia itu sendiri. Dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang memerintahkan untuk bertafakur terhadap ciptaan-Nya yang agung. Salah satu firman-Nya yang termaktub dalam surah Ali-Imran:190-191:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ  . الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”

Penggalan kalimat “mengingat Allah sambil berdiri, duduk, berbaring”, seolah menyiratkan pesan, untuk selalu menggunakan kesempatan sebaiknya, tidak ada celah untuk menyia-nyiakan waktu yang telah Tuhan berikan kepada manusia.

Baca Juga: Waktu Terlalu Berharga untuk Dihargai

Meskipun kita mengetahui betapa pentingnya waktu bagi kita untuk dimanfaatkan sebaiknya. Namun seringkali penyakit malas hinggap, dan kemudian tanpa sadar kita memeliharanya. Padahal penyakit ini sangat berbahaya bagi manusia, yiatu hilangnya fungsi manusia itu sendiri. Apa jadinya manusia, apabila ia malas untuk beribadah kepada Tuhan, malas bekerja, malas belajar, dan lain-lainnya.

Penyakit yang paling mengerikan dalam hidup adalah malas, malas untuk melakukan apa saja, meskipun kita sendiri sadar, betapa kemalasan itu merugikan diri sendiri. Tapi kita tetap memeliharanya. Tiada yang bisa mengobatinya selain kita sendiri.

Cari lah hal-hal yang membuat dirimu menjadi rajin, berkumpul sama orang-orang yang baik yang sesuai dengan yang kamu inginkan adalah solusi yang bagus untuk mengobati rasa malasmu. Jangan biarkan rasa malas menyelimutimu bahkan meneggelamkanmu dalam putaran waktu.

Mungkin kita belum merasakan bagaimana efeknya bila malas, malas untuk bekerja, malas untuk belajar, malas untuk beribadah, dan malas apa saja dalam kebaikan. sementara waktu terus bergulir, ia sama sekali tidak mau menunggumu untuk rajin melakukan seasutu yang positif.

Apapun yang kamu lakukan entah sesuatu yang positif atau negatif bahkan kamu hanya diam saja tak melakukan apapun, waktu terus melewati angka-angka yang berurutan itu, barang sedetik pun ia tak mau menunggumu. Waktu semakin cepat berlalu, maka jangan biarkan malas membelenggu pada dirimu, hingga  akhirnya kamu sadar bahwa dirimu sudah jauh ketinggalan dari kereta.

Jika lelah, kamu boleh istirahat, jika putus asa, ketahui lah ada banyak solusi yang bisa kamu usahakan.  Jangan berlama-lama dengan kemalasan. Jika sedang bosan dengan suatu pekerjaan maka cobalah untuk beranjak kepekerjaan yang lain, jangan biarkan dirimu tak melakukan apa-apa. Setiap nafasmu terlalu mahal untuk disia-siakan.

Cobalah pandang keluar, cobalah bercermin kepada orang-orang yang tak seberuntung kamu, orang-orang yang terbaring lemah di rumah sakit, mereka ingin merasakan bebasnya dari aroma rumah sakit untuk melakukan banyak hal, tapi sayang, mereka harus istirahat.

Oleh karena itu untuk kamu yang masih sehat, yang masih Tuhan berikan kesempatan: baik fisik, maupun waktu, manfaatkan sebaiknya, jangan biarkan malas merenggut kesempatan itu dari mu. Biar ketika dirimu tak mampu melakukan apa-apa lagi dirimu takkan menyesal, karena sehatmu dan luangmu, telah kamu gunakan untuk berbuat banyak hal. dan ketika itulah kamu menyadari bahwa “waktunya kamu untuk istirahat”.

Baca Juga: Merampas Waktu Bermain

Kadang orang yang telah berbuat banyak atau produktif, merasa waktu mereka tidaklah cukup untuk melakukan semua keinginannya, dan mereka kadang merasa rugi karena tak bisa berbuat banyak.

Untuk itu, baik kamu dan aku, selalulah menggunakan kesempatana sebaikanya, karena waktu tidak akan pernah menunggu kita “rajin” untuk melakukan sesuatu, bagaimana pun keadaan kita, waktu senantiasa bergerak, detik demi detik, menit, jam dan seterusnya tanpa pernah kembali, dalam pepatah Arab sering diungkapkan dengan lan tanji’a Al-Ayyamu allati madhots (tidak akan pernah kembali hari (waktu) yang telah berlalu). Maka ingatlah 5 perkara sebelum datang lima perkara lainnya:

waktu muda sebelum datang waktu tuamu; waktu sehat sebelum datang waktu sakitmu; waktu kaya sebelum datang masa kefakiranmu; masa luang sebelum datang masa sibukmu; dan hidup sebelum datang kematianmu.

Apalagi dengan kondisi seperti ini, kita dituntut untuk tidak banyak keluar rumah, belajar dari rumah, kerja dari rumah, sangat rentan dengan virus kemalasan. Virus ini menurut saya lebih berbahaya, karena membuat yang terinveksi mati sebelum mati. Ia hidup, namun tak memberi manfaat apa-apa seperti orang mati. Rasullah mengajarkan doa dari virus kemalasan ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian. (HR. Bukhari:2823 dan HR Muslim: 2706).

Editor: Ahmad Mufarrih
_ _ _ _ _ _ _ _ _
Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! Selain apresiasi kepada penulis, komentar dan reaksi Anda juga menjadi semangat bagi Tim Redaksi 🙂

Silakan bagi (share) ke media sosial Anda, jika Anda setuju artikel ini bermanfaat!

Jika Anda ingin menerbitkan tulisan di Artikula.id, silakan kirim naskah Anda dengan bergabung menjadi anggota di Artikula.id. Baca panduannya di sini! 

Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook Artikula.id di sini!


Like it? Share with your friends!

-1
Ilkiya Fadliyati
Mahasiswa di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals