Tafsir Alquran KHA Dahlan (Bagian 2)

"..KHA Dahlan berpendapat bahwa amal yang dapat diterima Allah swt ialah amal yang sesuai dengan sunnah Rasul saw.."2 min


4
Sumber foto: youtube

KHA Dahlan, pendiri Muhammadiyah pada 1912, merenungkan ayat-ayat Alquran dan mengajarkan kepada murid-muridnya. Di antara mereka menghimpun tujuh belas tafsir kelompok ayat Alquran sebagai berikut (8-17).

8. Amal saleh.

Katakanlah, “Aku hanya seorang manusia seperti kamu, yang diberi wahyu, bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. Siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, kerjakanlah amal kebaikan dan dalam beribadah kepada Tuhan janganlah persekutukan dengan siapa pun.” (QS Al-Kahfi/18:110).

KHA Dahlan berpendapat bahwa amal yang dapat diterima Allah swt ialah amal yang sesuai dengan sunnah Rasul saw.

9. Watawashau bil haqqi.

Katakanlah, “Wahai manusia, sekarang kebenaran sudah datang kepadamu dari Tuhanmu. Siapa yang menerima petunjuk, maka itulah petunjuk yang baik untuk dirinya sendiri, dan siapa yang tersesat, maka ia menyesatkan dirinya; dan aku tidak mewakili kamu.” (QS Yunus/10:108).

KHA Dahlan menjelaskan dua sebab utama manusia dalam kesesatan, yakni: (1) karena belum mengerti kebenaran; belum kedatangan ajaran Islam; (2) karena mereka telah mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang dicintai lebih dahulu.

10. Watawashau bish-shabr.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga tanpa suatu cobaan seperti dialami mereka sebelum kamu? Mereka mengalami penderitaan dan malapetaka serta begitu tergoncang, sehingga Rasul pun berkata bersama orang beriman, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ya, sungguh pertolongan Allah sudah dekat!” (QS Al-Baqarah/2:214).

KHA Dahlan berpesan bahwa tidak akan hidup Islam kecuali dengan wasiyat dan dakwah. Dan tidak ada dakwah jika tidak ada jihad dan sabar. Dan tidak ada jihad dan sabar kecuali dengan iman.

11. Al-Jihad.

“Apakah kamu mengira akan masuk surga tanpa mendapat ujian dari Allah, mereka di antara kamu yang berjuang di jalan-Nya dan mereka yang berhati tabah?” (QS Ali Imran/3:142).

KHA Dahlan berkeyakinkan bahwa orang yang hendak mencari kebahagiaan tidak akan berhasil jika tidak dengan sungguh-sungguh. Demikian pula orang yang hendak mencari surga.

12. Wa ana minal-muslimin.

(162) Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku demi Allah, Tuhan semesta alam. (163) Tiada sekutu bagi-Nya; demikianlah diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang pertama brserah diri.” (QS Al-An’am/6:162-163).

KHA Dahlan menegaskan pesan ayat tersebut dengan mengajukan pertanyaan sebagai bahan renungan: (1) “Apakah engkau sudah mengerti benar-benar tentang arti Islam?” (2) “Apakah arti Islam yang sebenar-benarnya?” (3) “Apakah engkau senang dan berani menjalankan Islam dengan sesungguhnya?”

13. Al-Birru.

Kamu tidak akan mencapai kebaktian sebelum kamu menafkahkan dengan rela sebagian harta yang kamu cintai; dan apa pun yang kamu berikan pasti Allah mengetahui. (QS Ali Imran/3:92).

KHA Dahlan menjelaskan maksud al-birru dalam ayat itu dengan mengacu pada makna al-birru pada QS Al-Baqarah/2:177.

14. Surat Al-Qari’ah.

(6) Maka siapa yang timbangan amal kebaikannya berat, (7)Akan hidup bahagia. (8)  Akan tetapi siapa yang timbangan amal kebaikannya ringan, (9) Maka tempat tinggalnya lubang yang dalam. (10) Apa yang akan menjelaskan kepadamu apa itu? (11) Itulah api yang membara! (QS Al-Qari’ah/101:6-11).

KHA Dahlan berkata, “Kita semua akan dihadapkan ke mahkamah agung di hari kiamat, akan ditanya segala yang kita kerjakan atau tinggalkan. Seterusnya akan diperiksa dan diperbandingkan.”

15. Surat Ash-Shaff.

(2) Wahai orang-orang yang beriman, mengapa engkau mengatakan apa yang tidak engkau kerjakan? (3) Dalam pandangan Allah sangat keji bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. (QS Ash-Shaff/61:2-3).

KHA Dahlan berpesan, “Mestinya kita sedikit bicara banyak bekerja, lebih-lebih berusaha menyempurnakan diri sendiri, kemudian baru memberi contoh kepada yang lain.”

16. Menjaga diri

Wahai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan-bahan bakarnya manusia dan batu, dijaga para malaikat yang keras dan tegar, tak pernah membangkang apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan. (QS At-Tahrim/66:6).

KHA Dahlan menegaskan, “Yang paling penting jagalah dirimu sendiri dari apa neraka.”

17. Apakah belum waktunya.

Belumkah datang waktunya bagi mereka yang beriman bahwa hati mereka akan khusyuk mengingat Allah dan kebenaran yang diwahyukan kepada mereka, dan tak akan seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelumnya, kemudian mereka melalui masa panjang sehingga hati mereka menjadi keras? Banyak orang yang fasik di antara mereka. (QS Al-Hadid/57:16).

Itulah ayat Alquran terakhir yang menjadi perhatian KHA Dahlan yang harus kita perhatikan.

Baca tulisan-tulisan Muhammad Chirzin lainnya: Kumpulan Tulisan Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag.

[zombify_post]


Like it? Share with your friends!

4
Muhammad Chirzin
Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. adalah guru besar Tafsir Al-Qur'an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Anggota Tim Revisi Terjemah al-Qur'an (Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an) Badan Litbang Kementrian Agama RI.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.