Ku katakan bila memang diriku merindu
Pada bayang-bayang yang tak pernah lepas
Berkelana, berputar, di tempat tak tersentuh
Memercikkan sentuhan artistik pecinta
Ku katakan bila memang diriku merindu
Dalam setiap kardus bingkisan kehidupan
Yang terkata darimu pembius rasa
Pembuat amnesia pencari jati diri sejati
Ku katakan bila memang diriku merindu
Dunia yang terebut dariku olehnya
Jangan kau buka lisan perkara salah
Lempung asalmu pun tak menjamin kebenaran
Ku katakan bila memang diriku merindu
Kampung halaman yang tabu tak terjamah
Tertulis bahwa aku tak lagi bisa pulang
Sebab rumahku tak menghendaki hadirku
Ku katakan bila memang diriku merindu
Tangan menengadah cemas pada Tuhan
Agar suatu hitungan pasir mengizinkan
Suatu tatapan surga yang menyegarkan
Tidak untuk yang singkat dan terakhir
Namun untuk lama dan selamanya
(Safia Ma’an Daaiman)
0 Comments