Kehamilan Sehat di Usia >35

Hamil pada usia 35 tahun jumlahnya semakin meningkat. Bahkan, hamil pada saat usia 40 tahun pun banyak terjadi.2 min


2
2 points

Saat ini ibu yang hamil pada usia 35 tahun jumlahnya semakin meningkat. Bahkan, hamil pada saat usia 40 tahun pun banyak terjadi. Hal tersebut ada beberapa faktor yang menyebabkan hamil pada usia >35 tahun, seperti kesibukan seorang wanita dalam meniti karir, tidak jarang mereka menemukan pasangan lalu baru menikah dan hendak memiliki anak di usia yang cukup tua atau mungkin beberapa pasangan yang sudah lama menikah namun belum dikaruniai anak oleh Allah sehingga mendapatkan kehamilannya pada saat usia berisiko untuk hamil.

Sobat, memang secara medis untuk kehamilan yang sehat adalah pada rentang usia 20–35 tahun. Karena pada saat usia itu, semua fungsi hormonal dan reproduksi seorang ibu dalam keadaan baik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang wanita baru dianugerahi kehamilan pada saat usia >35 tahun. Risiko komplikasi pada wanita yang hamil di atas usia 35 tahun memang lebih tinggi dibandingkan yang hamil di usia lebih muda. Namun banyak cara yang dapat dilakukan untuk memastikan seorang ibu melahirkan bayi yang sehat. Jangan khawatir berlebihan karena sebagian besar ibu hamil di atas usia 35 tahun mampu melahirkan bayi yang sehat. Allah SWT Maha Segalanya.

Beberapa tips agar kehamilan sehat di usia 35 ke atas, antara lain:

1. Periksakan diri secara rutin, terutama di masa-masa awal kehamilan

Minggu-minggu pertama adalah masa penting pertumbuhan awal bayi. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilan mereka untuk mendeteksi dan menangani kemungkinan kelainan pada bayi. Dengan pemeriksaan rutin, dokter juga dapat memberikan penanganan dini jika Anda berisiko atau terdeteksi mengalami kelainan/gangguan pada kehamilan.

2. Konsumsi vitamin untuk ibu hamil

Mengonsumsi vitamin, seperti asam folat setidaknya 400 mikrogram per hari sebelum dan selama 3 bulan pertama kehamilan dapat membantu mencegah cacat tubuh pada bayi, terutama saraf tulang belakang dan otak. Beberapa vitamin pra-kehamilan mengandung 800-1000 mikrogram asam folat yang masih tergolong aman. Namun sebaiknya hindari mengonsumsi lebih dari 1000 mikrogram asam folat.

3. Jaga berat badan agar tetap normal

Wanita dengan berat badan normal sebaiknya mengalami pertambahan berat 11-15 kilogram saat hamil sedangkan bagi mereka yang berlebihan berat badan, 6-11 kilogram. Pertambahan berat tubuh ibu hamil yang terlalu sedikit berisiko mempengaruhi pergerakan bayi dan risiko lahir prematur. Sebaliknya, ibu hamil yang mengalami kelebihan berat badan berisiko lebih tinggi mengalami kondisi tertentu seperti diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi. Anda dapat menjaga berat badan tetap normal dengan cara: menerapkan pola makan sehat berimbang. Pilih sayuran dan buah segar, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak. Konsumsi juga makanan sumber kalsium dan asam folat untuk perkembangan bayi.

4. Berolahraga secara teratur

Melakukan olahraga secara teratur atau bergerak aktif setiap hari dapat meredakan stress dan menguatkan tubuh ibu hamil. Tanyakan mengenai kesehatan dan jenis olahraga yang akan dilakukan kepada dokter jika Anda mengidap kondisi tertentu, seperti diabetes.

5. Menghentikan kebiasaan yang membahayakan janin

Merokok, minum-minuman beralkohol serta terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein dapat meningkatkan risiko kelainan mental dan fisik pada bayi dalam kandungan. Dengan menghindari ketiganya, Anda dapat memperkecil risiko preeklamsia dan risiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah. Kondisi-kondisi ini umum dialami oleh wanita yang melahirkan di atas usia 35 tahun.

6. Deteksi kelainan kromosom pada bayi

Tes diagnostik seperti amniosentesis dan chorionic villus sampling dapat membaca kromosom bayi dan menentukan apakah bayi Anda berisiko memiliki kelainan kromosom atau tidak. Namun, ada kemungkinan bahwa tes tersebut akan mengakibatkan keguguran. Oleh karena itu, perlu dikonsultasikan dengan dokter Anda.

Saat ini Anda tidak perlu khawatir, karena teknologi kedokteran berkembang dengan pesat dan serba canggih. Selain itu, banyak hasil-hasil penelitian yang  menunjukkan penurunan risiko terhadap kehamilan saat usia tua. Hanya saja, hamil di usia tua (>35 tahun) memang harus lebih waspada. Menjalani kehamilan di usia tua dapat dijalani sama seperti kehamilan usia muda (20-35 tahun) dengan sejumlah catatan penting. Tidak ada salahnya jika Anda yang berusia di atas 35 tahun hamil. Peluang kehamilan tentu masih terbuka.


Like it? Share with your friends!

2
2 points

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
1
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
5
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
1
Wooow
Keren Keren
2
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
Dwi Rukma Santy
I'm a lecturer and health practicioners at Sunan Ampel Islamic State University

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals