Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi sejak Nabi Ibrahim as sebagai the founding father of Islam (misalnya lihat QS. 2:67, 130-136; QS .5:44, 111; QS. 3:52). Pesan utama yang disampaikan oleh seluruh nabi sejak Nabi Ibrahim as sampai Nabi Muhammad saw adalah sama, yaitu menyembah Allah swt yang Esa, menunaikan shalat, mengerjakan puasa, membayar zakat dan menunaikan ibadah Haji.
Allah swt menyempurnakan Islam melalui diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai Khatam al-Anbiya’. Jadi, praktik shalat, zakat, puasa, dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim as. Dari kelima pilar agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan dengan sistem bilangan 19 (kelipatan 19).
Shalat
Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari kata “shalat“ muncul dalam al-Qur’an sebanyak 5 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perintah Allah swt untuk melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan dalam al-Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada Shalat Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’ masing-masing adalah 2, 4, 4, 3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 = 19×1286).
Digit 1286 kalau dijumlahkan akan diperoleh angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat shalat dalam sehari semalam. Sedangkan, untuk hari Jum’at, jumlah rakaat Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2 rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19 (kelipatan 19).
Jika kita buat hari Jum’at sebagai hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan sebagai berikut:
17 17 17 17 17 17 15.
Jika urutan bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan 17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x 903774587985).Jadi, pada intinya shalat itu menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total nilai numerik dari kata ‘waahid’).
Waahid
Dalam al-Qur’an kata “Waahid” disebut sebanyak 25 kali. Kata yang akarnya berasal dari kata “Waahid” seperti “Waahida” disebut sebanyak 5 kali, kata “Waahidah” disebut sebanyak 31 kali, kata “Wahdahu” disebut sebanyak 6 kali, dan kata “Wahiida” disebut sebanyak 1 kali. Kata “Waahid” berarti Satu, Esa, atau Tunggal. Kata “Waahid” tersusun dari huruf Wau, Alif, Ha’, dan Dal. Jika menghitung nilai numerik kata “Waahid” akan diperoleh bilangan 19(Wau = 6; Alif = 1; Ha’ = 8; Dal = 4). Jika masing-masing dijumlahkan, diperoleh 6 + 1 + 8 + 4 = 19.
Bilangan 19 adalah nilai numerik kata “Waahid”. Selain itu, bilangan 19 sendiri mengarah pada 1 “Waahid” tanpa melihat nilai numeriknya. Jika digit bilangan 19 dijumlahkan akan diperoleh:
1 + 9 = 10.
Selanjutnya digit bilangan 10 dijumlahkan akan diperoleh:
1 + 0 = 1.
Jadi, bilangan 19 sendiri mengarah pada bilangan 1.
Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat di mana ke 67 kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau 19×246.
Dengan demikian, adanya struktur bilangan 19 dalam al-Qur’an seakan memberikan jawaban bahwa al-Qur’an dibuat, diturunkan, dan dijaga oleh dzat yang Satu, yang Esa, yang Tunggal. Allah adalah dzat yang waahid. Subhanallah. [ahf]
One Comment