Matematika Tuhan

Sebab matematika Tuhan tak beralaskan rasionalitas picik kemakhlukan. Terlebih lagi menyandarkannya pada kausalitas atas nama kehambaan. ​1 min


Tak selamanya identik dengan putusan kepastian
Jika nyatanya nir ketidakmasukakalan menjadi mungkin terwujudkan
Di luar ekspektasi kemanusiaan
Jauh dari kode etik penalaran
Cidera akan labelitas “Hayawanun natiq” anugerah Tuhan

Pun khalayak dengan subud meneriakan
Berpangku tangan dengan congkak mendiktekan
“Hanya paras kerugian yang tertuai dari pengurangan!”
Negatif thinking bentuk keabadian

Persis tak terbantahkan,
Positivisme menjadi modus ideal alur pemikiran
Auguste Comte menyeka habis potensi ketidakmungkinan
Menyumpal Vernunt versi Immanuel Kant dari topik pembahasan

Pun tegaklah jembatan materialisme yang menawan
Menjadi cawan teladan,
Menjerat gerak-gerik siapa yang pantas sebagai panutan
Sembari mencekal di antara mereka yang beriman atas kegaiban
Tak terkecuali para pemuja kuasa Tuhan

Hanya gelagat kepura-puraan yang tersisakan
Peminjam handal topeng Erving Goffman dalam arena kehidupan
Mengetahui tanpa menauhidkan
Menyakini, serta merta mencelanya sebagai buah bibir kepentingan
Tertipu daya binalnya hasrat sebangsa “hitungan”

Pun biarlah dibungkam dengan penuh ketertegunan
Dikejutkan seribu satu cara Tuhan seiring rentet pertanyaan yang menghujan
Memberi berarti pengurangan, tak selamanya terdefinisikan
Yang ada, justru pemancing handal bentuk kepositifan
Sebab matematika Tuhan tak beralaskan rasionalitas picik kemakhlukan
Terlebih lagi menyandarkannya pada kausalitas atas nama kehambaan


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
0
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
1
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
0
Wooow
Keren Keren
0
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
Roni Ramlan, M.Ag
Tim Redaksi Artikula.id

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals