Lepasnya Ya’juj dan Ma’juj dan Rusaknya Tatanan Dunia Modern (Bagian 3)

Tatanan dunia modern di mana kita menjadi bagian darinya merupakan tatanan dunia Ya’juj dan Ma’juj2 min


1

Ya’juj dan Ma’juj Sudah Lepas?

Berbeda dengan analisis Kovalev, Imran Hosein berpendapat bahwa suku Khazar berkonversi ke agama Yahudi dan Kristen Eropa. Menurutnya, hal ini telah diisyaratkan Allah Swt. dalam QS. Al-Kahfi: 99.

Ia menerjemahkan, “and on that Day We shall (begin a process which would eventually) cause some of them to surge like waves (that merge with or crash againts) others of them and the trumpet (of judgment) would be blown, and We shall gather them all together”.

Menurut Imran Hosein, fakta bahwa terjadi perjanjian damai antara Yahudi dan Kristen Eropa setelah berselisih panjang merupakan isyarat yang termuat dalam ayat tersebut. Mereka (Ya’juj dan Ma’juj) akan bersatu dan kemudian menerjang bagaikan gelombang. Atau dalam makna yang lain berarti adanya potensi benturan di antara keduanya, yakni antara Ya’juj dan Ma’juj. Mereka akan menghancurkan satu sama lain.

Keterangan di atas menunjukan posisi Imran Hosein, yang secara tegas menyatakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj saat ini sudah lepas. Bahkan menurutnya, isyarat lepasnya mereka dimulai sejak bermimpinya Nabi Saw. yang mengabarkan mulai hancurnya tembok penghalang yang dibangun Dzul Qarnain.

Tetapi bagaimana bisa Ya’juj dan Ma’juj telah lepas sementara ada hadis yang menginformasikan kemunculan mereka setelah Nabi Isa as. berhadapan dengan Dajjal? Jika diteliti lebih jauh, ternyata urutan keluarnya tanda-tanda besar hari kiamat bersifat variatif. Dari perawi yang sama, yakni Hudzaifah bin Usaid, urutan munculnya Ya’juj dan Ma’juj dan Dajjal, berbeda. Maka bisa jadi, Nabi Saw. memang tidak menyebutkan secara urut. Dan ini bukan tentang inkonsistensi.

Dampak Lepasnya Ya’juj dan Ma’juj

Imran Hosein menyebut setidaknya ada tiga dampak yang ditimbulkan ketika Ya’juj dan Ma’juj lepas. Pertama, mereka akan menyebar ke berbagai penjuru. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam QS. Al-Anbiya’: 96. Mereka akan turun dari tempat-tempat yang tinggi dan menyebar ke berbagai penjuru dunia; melakukan pengrusakan dan menebar bibit-bibit permusuhan dan peperangan.

Kedua, mereka akan melakukan pengrusakan di muka bumi. Merujuk ke QS. Al-Baqarah, menurut Imran Hosein, mereka dengan culas menipu Allah Swt. dan orang-orang beriman; mengaku beriman padahal sejatinya tidak; menganggap orang-orang beriman sebagai orang bodoh; mengumbar janji palsu; menganggap tindakannya sebagai upaya perbaikan, padahal esensinya adalah pengrusakan; dan melakukan tindakan-tindakan tersebut di bawah pimpinan setan.

Ketiga, mereka akan berusaha mengembalikan kaum Yahudi ke Tanah Suci (Yerusalem). Berbeda dengan mayoritas mufasir yang menafsirkan kata ‘qaryah’ dalam QS. Al-Anbiya’: 95 sebagai penduduk ‘kota’ dalam makna umum, Imran Hosein menafsirkan kata tersebut dengan lebih spesifik. Menurutnya, kota yang dimaksud adalah Yerusalem. Implikasinya adalah ketika Ya’juj dan Ma’juj lepas dan menyebar ke berbagai penjuru, di saat yang sama juga terjadi proses atau upaya mengembalikan Yerusalem ke tangan kaum Yahudi.

Lalu Siapa Sebenarnya Mereka?

Tiga dampak yang ditimbulkan ketika Ya’juj dan Ma’juj lepas tersebut tentunya hanya bisa dilakukan oleh mereka yang mempunyai kekuatan besar dan takterbendung. Mereka mampu mengontrol dan menguasai dunia dengan kekuatan super powernya. Siapa mereka? Setidaknya, masyarakat umum (kemungkinan besar) akan mengarahkan perhatian ke aliansi Inggis-Amerika-Israel dan aliansi Rusia-China.

Tapi tidak demikian halnya dengan Imran Hosein. Menurutnya, setelah Ya’juj dan Ma’juj lepas dan menyebar ke berbagai penjuru, mereka kemudian menjadi bagian dari aliansi besar Inggris-Amerika-Israil di satu sisi (Ya’juj), dan menjadi bagian dari Rusia Modern di sisi yang lain (Ma’juj). Seperti disebutkan di atas, mereka akan beraliansi (perjanjian damai Yahudi Eropa dan Kristen Eropa) atau menerjang satu sama lain (Ya’juj vs Ma’juj).

Baik ketika mereka beraliansi maupun ketika mereka menerjang satu sama lain, karakter merusak mereka tetap akan melekat. Karakter kepemimpinan mereka merupakan anti-tesis dari kepemimpinan ala Dzul Qarnain. Jika Dzul Qarnain menyebarkan kebijaksanaan dan kebaikan, maka Ya’juj dan Ma’juj menciptakan sebuah tatanan dunia yang korup dan disruptif. Nah, menurut Imran Hosein, tatanan dunia modern di mana kita menjadi bagian darinya merupakan tatanan dunia Ya’juj dan Ma’juj.

Wallahu A’lam.

Baca juga: Penafsiran Imran Hosein tentang Ya’juj dan Ma’juj (Bagian 1)
Baca juga: Identitas Ya’juj dan Ma’juj menurut Imran Hosein (Bagian 2)

[zombify_post]


Like it? Share with your friends!

1
Sirajuddin Bariqi
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.