Hidup Tenang Bersama Al-Qur`an

Muslim menghayati bahwa jantung Al-Qur’an ialah ”Walyatalaththaf–Berlaku lemah-lembutlah! (Al-Kahfi 19). Ia akan senantiasa berlaku demikian kapan saja, di mana saja2 min


2
2 points
panjimas.com

Allah swt menurunkan Al-Qur’an untuk kebahagiaan umat manusia. Al-Qur’an petunjuk bagi manusia; pembeda antara yang benar dan yang salah. Al-Quran cahaya rabbani selama ada langit dan bumi. Allah Yang Maha Esa, kepada-Nya bergantung segala.

Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2. Allah Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada apa pun seperti Dia.” (Al-Ikhlash 1-4).

Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Hidup, berdiri sendiri, abadi.

Allah. Tiada tuhan selain Dia yang hidup, berdiri sendiri, abadi. Tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur. Milik-Nya segala yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di hadapan-Nya tanpa izin-Nya? Dia mengetahui segala yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui ilmu Allah sedikit pun melainkan atas izin-Nya. Singgasana-Nya meliputi langit dan bumi. Dia tidak berat memelihara keduanya. Dia Maha Tinggi lagi Maha besar. (Al-Baqarah 255).

Milik Allah segala yang di langit dan bumi. Dia mengampuni siapa yang dikehendaki dan mengazab siapa yang dikehendaki.

Milik Allahlah segala yang di langit dan di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah membuat perhitungan dengan kamu. Maka, Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Allah berkuasa atas segalanya. (Al-Baqarah 284).

Allah swt dekat dan mengabulkan doa siapa saja yang memohon kepada-Nya. Syaratnya: beriman kepada-Nya dan memenuhi seruan-Nya.

Bila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan setiap orang yang berdoa bila berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, supaya mereka selalu dalam kebenaran. (Al-Baqarah 186).

Hidup dan mati untuk Ilahi.

Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Demikian itulah diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang pertama berserah diri.” (Al-An’am 162-163).

Al-Fatihah sebagai pembukaan Al-Qur’an adalah nafas kehidupan orang beriman.

1. Dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Pemelihara semesta alam. 3. Maha Pemurah, Maha Penyayang. 4. Penguasa Hari Pembalasan. 5. Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus. 7. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Al-Fatihah 1-7).

Takbir “Allahu akbar” Allah Maha Besar; yang selain Allah kecil. Mukmin akan selalu tenang, karena Allah selalu bersamanya ~La tahzan innallaha ma’ana – (At-Taubah 40 ) dan Dia tidak meninggalkannya ~ ma wadda’aka rabbuka wama qala.(Adh-Dhuha 3).

Orang beriman yakin bahwa bersama kesulitan ada kemudahan : fa inna ma’al ‘usri yusra * inna ma’al ‘usri yusra (Al-Insyirah 5-6). Untuk itu ia selalu berusaha mengisi waktu luang dengan aktivitas yang produktif ~ Fa idza faraghta fanshab (Al-Insyirah 7).

Muslim menghayati bahwa jantung Al-Qur’an ialah ”Walyatalaththaf – Berlaku lemah-lembutlah! (Al-Kahfi 19). Ia akan senantiasa berlaku demikian kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja.

Muslim akan selalu bekerja, berkarya, dan berprestasi sesuai pesan Ilahi:

Katakanlah, “Bekerjalah (demi kebaikan); Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Tahu yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan kepadamu apa yang kamu kerjakan.” (At-Taubah 105).

Muslim tak akan lupa untuk selalu bermohon kepada Allah swt, Ya Tuhan, anugerahilah kami rahmat dari hadirat-Mu dan berikanlah kepada kami dalam perkara kami jalan yang benar. (Al-Kahfi 10).

Dengan mengingat Allah hati muslim menjadi tenang. (Ar-Ra’d 28). “Siapa yang ingin berbicara kepada Allah berdoalah dan siapa yang ingin Allah berbicara kepadanya bacalah Al-Quran.” (M. Quraish Shihab).

“Ya Tuhanku, berilah aku keinsyafan untuk selalu mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, serta supaya aku dapat mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS An-Naml 19).


Like it? Share with your friends!

2
2 points

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
0
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
4
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
2
Wooow
Keren Keren
2
Keren
Terkejut Terkejut
2
Terkejut
Muhammad Chirzin
Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. adalah guru besar Tafsir Al-Qur'an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Anggota Tim Revisi Terjemah al-Qur'an (Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an) Badan Litbang Kementrian Agama RI.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals