Puasa dan Bekerja

Puasa seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menjauh dari kerja, dari aktivitas-aktivitas yang seharusnya dikerjakan, dan menjauh dari produktivitas.2 min


0
Sumber gambar: Urbanhire.com

Puasa, di sebagian kecilnya ada yang mengeluhkan bahwa hal itu melemahkan fisik, di beberapa pertemuan dan kajian-kajian disebutkan bahwa fisik itu sengaja dilemahkan sehingga orang bisa menakhlukan nafsu, ambisi dan ruhaninya.

Meskipun demikian, sesungguhnya ketika Allah membebankan suatu kewajiban pada hambanya, sebagaimana puasa maka Allah pasti juga memberikan kuasa dan kemampuan baginya. Tidak mungkin Allah mewajibkan sesuatu kepada hamba-Nya yang hamba-Nya sendiri tidak mampu menanggungnya.

Dengan dasar inilah yang seharusnya puasa tidak dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Dengan puasa maka harus libur dan istirahat berlebih bahkan istirahat total. Seharusnya berpuasa itu dijadikan ajang untuk membangkitkan ruhaniyah, membangkitkan kesadaran ibadah, membangkitkan semangat bahwa manusia itu mempunyai tanggung jawab vertikal sekaligus horizontal, yaitu tanggung jawab kepada Allah, kepada sesama dan sekaligus kepada alam semesta.

Puasa seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menjauh dari kerja, dari aktivitas-aktivitas yang seharusnya dikerjakan, dan menjauh dari produktivitas. Namun sebaliknya, puasa menjadikan kerja, aktivitas, dan produktivitas semakin efektif dan semakin berkualitas.

Dalam Islam, produktivitas, aktivitas, dan bekerja bukanlah urusan duniawi. Beraktivitas dalam Islam adalah ibadah, amanah dan sekaligus rahmat dari Sang Pencipta. Semua yang dilakukan manusia merupakan manifestasi, kepatuhan, pengabdian, implementasi ketaatannya pada Allah.

Yaaa, tentu saja ada ibadah yang khusus dan ibadah yang umum. Ibadah yang khusus itu adalah ibadah yang dilakukan setiap hari, seperti sholat, zakat, dan puasa. Sedangkan semua aktivitas yang lain yang di luar ibadah khusus juga dihukumi ibadah, yakni ibadah yang sifatnya umum.

Oleh karena itu, setiap kali akan melakukan aktivitas ada baiknya diawali dengan berdoa, dengan keyakinan bahwa yang sedang atau akan dilakukan adalah bernilai ibadah. Karena segala sesuatu yang berpijak pada ibadah maka sudah barang tentu akan menghasilkan kebaikan, akan produktif, baik dari prosesnya sampai kepada hasilnya.

Maka dengan berpuasa seharusnya tidak membuat aktivitas semakin kendor dan kerja tidak semakin melemah, tetapi semakin menguat karena puasa adalah ibadah dan bekerja juga terhitung ibadah, ibadah dengan ibadah seharusnya saling tarik-menarik, saling kompatibel, dan saling mendukung, bukan sebaliknya.

Bekerja selain bernilai ibadah juga mengandung amanah. Jadi bekerja ataupun aktivitas merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia yang diberi amanah untuk memakmurkan bumi ini, mengelola alam semesta, selain beribadah kepada-Nya tentunya. Karena manusia itu menyandang dua gelar, yakni abdullah dan khalifah. Maka bekerja pada hakekatnya adalah sedang memenuhi tugas dari Allah sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi ini.

Bekerja adalah rahmat, kerja itu adalah anugerah dari Allah yang sangat luar biasa. Karena bekerja membuktikan bahwa kita memiliki hal yang dikerjakan, memiliki kemampuan dan keinginan untuk bekerja. Karena masih ada sebagian yang mampu bekerja dan ingin bekerja namun kesulitan mencari lahan pekerjaan, ada sebagian lagi memiliki lahan pekerjaan, punya keinginan untuk bekerja, namun tidak memiliki kemampuan untuk bekerja.

Jadi kalau kita bekerja dan ada yang harus dikerjakan tentunya itu merupakan rahmat dan pertolongan dari Allah. Etos bekerja seorang muslim harus seimbang antara jasmani dan ruhani, antara duniawi dan ukhrawi, kerja dan ibadah, jangan sampai aktivitas kerja menghalangi aktivitas agama, keduanya seharusnya saling mendukung. Jangan jadikan alasan bekerja untuk meninggalkan agama, ataupun demi agama meninggalkan dunia. Karena Sahabat Nabi pernah menegur salah seorang pemuda yang setiap hari hanya berdiam diri di masjid, yang tidak peduli dengan anak istrinya dan meninggalkan kerja.

Dengan demikian, jadikan momen puasa menjadi momen untuk bangkit, bekerja yang lebih serius, yang lebih berkualitas dan bernilai ibadah. Karena bekerja adalah ibadah, bekerja adalah amanah, dan bekerja adalah rahmat. Hal ini bukan hanya untuk yang bekerja saja loh ya? Tapi juga untuk mahasiswa yang sedang banyak tugas, dikejar deadline dan sebagainya. Semangat berpuasa!


Like it? Share with your friends!

0
Leni Andariati
Leni Andariati merupakan mahasiswa Magister (S2) Akidah dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga kelahiran Pancatunggal, 6 Februari 1996.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals