Suluk Nur Abyadl

Perjalanan ini untuk mencari sebuah pencarian. Karena dia sendiri tak tahu apa yang sebenarnya pantas untuk dicari.1 min


6
5 shares, 6 points
Sumber gambar: walijo.com

Perjalanan ini untuk mencari sebuah pencarian. Karena dia sendiri tak tahu apa yang sebenarnya pantas untuk dicari.

Kau langkahkan kakimu mencari danau Dzi Salam hingga ke ujung Barat. Untaian syair itu membuat hatimu tertegun penasaran tentang kisah dan hikmah yang ada di baliknya.

Saat di mana sebagian orang berbisik kepadamu bahwa danau Dzi Salam adalah mitos dan tempat simbolik, namun hatimu tak bergeming untuk mencarinya.

Kau percaya bahwa Seorang Maroko bernama Al Busyiri telah benar-benar menemukan danau itu. Yang menginspirasinya menulis sastra burdah.

Lalu kau cari dan terus mencari hingga ke seberang. Berbagai jalan besar dan jalan kecil kau tapaki. Tak luput gang-gang perumahan kau lewati. Di tengah ucapan orang bahwa danau Dzi Salam adalah fiksi kau tetap mencari.

Orang lain yang memicingkan mata hanyalah bisa memicingkan mata. Tanpa usaha mencari, banyak orang terburu-buru dalam menyimpulkan.

Hari itu pun tiba.

Saat kaki itu berpijak di sebuah tempat yang lapang. Langkah terhenti dan mata ingin terpejam. Di sebuah lembah kering kau terduduk dan tertidur. Di sanalah kau bermimpi Rasulullah menyambutmu. Sosok yang sama yang bersua dengan Al Busyiri.

Sosok yang mengusap kaki pria lumpuh itu dan diberinya selimut. Yang dengannya ia menyuruh kaki-kaki lumpuh itu tuk melompat dan melompatlah ia dari kelumpuhan.

Tanah lapang itulah yang kau cari. Tak sia-sia peluh keringat dan debu di bahumu bercucuran selama ini.

Ya, kau telah temukan Danau Dzi Salam itu. Yang kini telah kering air dhohirnya, tapi tak pernah kering air cerita dan kenangan dalam pena sejarahnya.

*Suluk Nur Abyadl ini merupakan kisah nyata: kisah seorang ulama Jawa.


Like it? Share with your friends!

6
5 shares, 6 points

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
2
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
5
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
3
Wooow
Keren Keren
6
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
Muhammad Barir
Muhammad Barir, S.Th.I., M.Ag. adalah redaktur Artikula.id. Ia telah menulis beberapa karya, diantaranya adalah buku Tradisi Al Quran di Pesisir.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals