Ketika Manusia Berbicara Perihal Jodoh

Jika Allah berkehendak maka siapapun dia apapun hambatannya kau akan tetap dipertemukan dengannya3 min


0

Perihal jodoh, ia adalah rahasia ilahi, dan termasuk dari ketetapan yang digariskan Allah kepada hambanya dan telah tercatat di lauh mahfuz, sering kita dengar perkataan orang ketika berbicara mengenai jodoh, bahwa jodoh ada ditangan Tuhan, dan telah diatur, memang betul!! namun bukan berarti, kita hanya tinggal diam menunggu tanpa berusaha mencari,

Jangan sampai hanya terus menunggu dan menunggu akibatnya didahului orang lain, yah setidaknya ada dua tipe orang ketika berbicara perihal jodoh, ada yang berpandangan bahwa jodoh itu telah di atur dan ditetapkan Tuhan (baca: takdir).

Disisi lain ada yang beranggapan bahwa jodoh itu pilihan, bisa di tentukan sendiri dengan berusaha mencari sesuai keinginan hati, maka seorang hamba tidak perlu gelisah jika belum menemukan tambatan hati sebab Allah telah menjamin bahwa tiap-tiap dari manusia telah diciptakan secara berpasang-pasangan. Namun tetap saja semuanya itu tetap Allah yang menentukan.

Dalam al-Qur’an Allah telah memberikan pernyataan pasti perihal jodoh sehingga tak ada alasan bagi para jomblo yang merasa bahwa dirinya tidak laku apalagi larut dalam kegalauan, tetap positif thinking bahwa ada saatnya antara kau dan dia akan dipertemukan dan disatukan dalam ikatan suci bersama mengarungi bahtera kehidupan sampai saatnya maut memisahkan

Artinya : “ Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. ( QS: adz Dzariyat : 49)

Ayat tersebut memberikan motivasi khususnya bagi orang yang belum memiliki pasangan atau untuk istilah sekarang disebut dengan kata ‘jomblo’. Ketahuilah bahwa Allah telah menetapkan jodoh masing-masing untuk seseorang maka tidak usah bersedih hati janji Allah itu pasti bagi hambanya.

Dan sejatinya Allah telah mempersiapkan pasangan masing-masing dari hambanya, tugas kita adalah bagaimana menjemput jodoh sesuai tuntunan yang benar dalam agama Islam

Disisi lain jodoh adalah cerminan diri, jika seseorang itu baik maka akan di pertemukan dengan orang baik pula, jikalau ingin mendapat pasangan yang baik maka dimulai dari diri sendiri, jadilah orang yang baik maka kau akan menemukan yang terbaik.

Sebab apakah adil? jika mencari seorang yang baik namun pribadi sendiri belum baik, kalaupun pribadi sudah baik namun ternyata mendapatkan jodoh yang tak sesuai dengan apa yang di harapkan maka bisa jadi itu menjadi ujian untuk kita agar supaya bisa menuntunnya ke arah yang lebih baik sebab manusia tidak ada yang sempurna, dan terkait hal ini Allah menegaskan dalam al-Qur’an Surah An-Nur ayat 26 tentang jodoh adalah cerminan diri.

Artinya : wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia. (QS: An-Nur: 26)

Ayat tersebut mengindikasikan bahwa untuk mendapatkan yang baik harus pula menjadi pribadi yang baik, jika ingin mendapatkan wanita yang salehah maka sudah sepatutnya harus berusaha menjadi lelaki yang saleh pula dan sebaliknya, sebab apa yang kau tanam maka itu yang akan kau tuai,

Artinya jika kau berbuat baik maka akan kembali pada dirimu sendiri dan orang lain akan baik juga padamu, kalaupun orang lain masih menganggap mu tidak baik maka yakinlah kau punya nilai dimata Tuhan mu jadi tak ada yang sia-sia, lagi-lagi kau hanya perlu bersabar.

Untuk menemukan pasangan hidup yang pas juga butuh proses, perlu menyesuaikan keadaan dan tidak memaksakan kehendak. Karena cinta tak boleh dipaksa dan memaksa sebab ia adalah fitrah dari lubuk hati, oleh karena itu jangan paksakan seseorang untuk mencintaimu, tetapi kau bisa memperjuangkannya, dan bukti orang yang saling mencintai itu adalah dengan menikah.

Keseriusan seorang lelaki terhadap wanita dibuktikan dengan ia datang melamar wanita yang dicintainya, tidak menjalaninya berlarut-larut atau istilah sekarang disebut dengan pacaran, sebab besar kemungkinan ia akan terjerumus dalam kemaksiatan dan yang pastinya kau sudah yakin dan mampu untuk bertanggung jawab, bukan karena dikendalikan oleh hawa nafsu, sebab mengejar jodoh tak seperti mengejar layangan yang putus,

Ketika berhasil didapatkan kemudian diterbangkan lagi, sampai ia koyak dan rusak hingga tak bernilai lagi, sedang jodohmu adalah sesuatu yang sangat berharga serta tak mampu ditukar oleh materi dan sesuatu apapun.

Kecuali ketulusan dan keikhlasan dari hati, dan pada akhirnya setiap orang menginginkan pernikahan hanya sekali seumur hidup selebihnya biar Allah yang menuntun jika dikehendaki untuk bersama selamanya maka tiap permasalahan yang ada dalam bahtera rumah tangga nantinya akan selalu disikapi dengan kedewasaan, kalaupun tidak maka stay and always positif thinking sebab Allah tahu mana yang terbaik untukmu, tapi tetaplah berada dijalan sesuai tuntunan-Nya

Jika merasa sudah menemukan tambatan hati lantas belum mampu secara fisik dan materi untuk menikah maka nabi menyarankan untuk berpuasa, tujuannya untuk bisa menahan diri agar tidak terjerumus dalam perzinahan.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai pemuda sekalian, barang siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan, maka hendaklah ia menikah, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan gejolaknya.'” (HR. Bukhari No.4677.).

Hadis diatas memberikan dorongan sekaligus peringatan bahwa ketika seseorang telah mampu secara fisik dan materi sudah bisa bertanggung jawab maka sebaiknya ia menikah. Karena menikah adalah termasuk ibadah bahkan dikatakan bahwa seseorang yang telah menikah maka telah sempurna agamanya,

Dan bagi yang belum mampu untuk menikah, karena belum siap lahir, batin dan juga materi maka di anjurkan untuk berpuasa sebagai proteksi baginya terhadap hawa nafsu yang dikhawatirkan terjadinya perzinahan antara keduanya, karena tidak mampu menahan syahwatnya, sebab orang yang berpuasa mampu menahan diri dari syahwat yang bergejolak, dan orang yang berpuasa cenderung lebih banyak melakukan hal-hal yang bernilai ibadah, menjaga diri dari hal-hal yang akan merusak nilai pahala puasanya.

Perihal jodoh

Kau hanya bisa mencari

Kau hanya bisa mengenali

Kau hanya bisa mendekati

Kau hanya bisa memendam

Kau hanya bisa mengungkapkan

Kau hanya bisa mendapati

Kau hanya bisa menjalani

Kau hanya bisa mencintai

Kau hanya bisa merindui

Kau hanya bisa menyimpannya dalam hati

Kau bisa memilih dan kau hanya bisa berusaha

Namun tetap pada akhirnya Dialah yang menentukan segalanya

maka perbanyak berdoa karena ia bisa mendekatkan yang jauh dan menyatukan yang dekat

sebab jika Allah berkehendak maka siapapun dia apapun hambatannya kau akan tetap dipertemukan dengannya.

[zombify_post]


Like it? Share with your friends!

0
Saipul Hamzah

Saipul Hamzah saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Lahir di Makassar Sulawesi Selatan, alumni Pondok Pesantren Annahdlah Makassar. Email aktif [email protected]

2 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

  1. Mas, apa perbedaan jodoh dan pasangan dalam islam? Boleh membantu saya untuk menemukan definisinya dalam islam 😊 terimakasih