Kotak merupakan bentuk kubus bersegi empat, seberapapun ukurannya. Ada kotak dalam ukuran kecil, sedang, menengah, besar, dan sangat besar.
Dalam hidup keseharian siapapun sangat akrab dan sering berurusan dengan kotak-kotak ini. Apabila seseorang masuk sebuah toko atau super market misalnya, dengan mudah akan ditemukan kotak-kotak sebagai pembungkus beraneka dan berbagai jenis barang. Pada saat kumpul-kumpul atau rapat-rapat pun, sudah lazim apabila makanan disajikan di dalam kotak.
Kotak-kotak juga dipakai untuk pembungkus banyak perabotan maupun peralatan. Apabila belanja perabotan maupun peralatan, sejak dari yang kecil, agak besar, besar, dan lebih besar lagi, maka biasanya akan dibungkus dan dimasukkan ke dalam kotak-kotak. Kunci, dengan beragam jenis misalnya, demikian juga cangkir, gelas, piring, sampai dengan kompor gas, mesin cuci, lemari pendingin, dan seterusnya, secara praktis dimasukkan ke dalam kotak.
Namun demikian, apabila ditelusuri lebih jauh, ditemukan adanya fenomena yang beragam terkait sikap seseorang terhadap ‘kotak’ ini. Di antara mereka ada yang sangat suka atau suka sekali, suka saja, kadang-kadang suka, kurang suka, dan tidak suka sama sekali. Ukuran kesukaan seseorang lazimnya berhubungan dengan ‘isi’ yang ada di dalam kotak tersebut. Namun boleh jadi, ketidaksukaan tersebut, disebabkan karena istilah yang memang melekat pada ‘kotak’ itu sendiri.
Siapa pun pasti sangat suka dengan kotak harta karun. Orang pun akan suka sekali dengan kotak perhiasan, khususnya kaum perempuan. Kotak-kotak yang sangat disukai juga adalah brankas, kotak uang, dan juga kotak undian. Untuk yang disebut terakhir ini, sangat mungkin karena di dalam kotak undian memyimpan harapan yang sangat besar.
Adapun kotak yang kebanyakan orang ‘suka saja’ , antara lain adalah kotak yang berisi makanan. Makanan dengan beraneka ragam jenisnya. Pada saat lebaran beberapa hari yang lalu, salah satu isi parcel adalah roti-roti yang dikemas dengan beragam ukuran kotak. Sedangkan yang kadang-kadang suka dan kurang suka adalah kalau mereka disodori kotak infak atau kotak sumbangan, juga kotak obat-obatan.
Sementara itu kebanyakan orang atau bahkan semua orang, tanpa kecuali, tidak suka sama sekali dengan sebutan kotak ini. Siapa pun orangnya, baik ia tidak terkait dan terlibat langsung dengan suatu kontestasi; apabila pun ikut dan termasuk peserta kontestasi, ia pun sangat tidak suka dengan sebutan kotak ini. Nah… siapapun orangnya tentu tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang ‘masuk kotak’.
Dari demikian banyak kotak yang sudah dikenal, ada satu jenis kotak yang berusaha dihindari, atau bahkan tidak hanya dihindari, tetapi bahkan ditakuti oleh banyak dan semua orang. Sebisa mungkin, siapapun orangnya, berusaha keras untuk menghindari kotak ini. Siapapun baru menyerah untuk dimasukkan ke dalam kotak ini kalau takdir sudah menjemput, ketentuan sudah berlaku untuknya, yaitu ‘kotak mayat’.
Selain sikap-sikap di atas, ada segolongan orang, yang apabila mereka mengahadapi kotak-kotak ini selalu dalam keadaan tegang, harap-harap cemas, bahkan bisa sampai keluar keringat, panas dingin. Mereka ini adalah para kontestan yang ikut dalam suatu pemilihan. Pilihan apapun, baik di lembaga pemerintah, organisasi-organisi, dan khususnya dalam pemiihan kepala daerah, anggota legislatif, anggota perwakilan daerah, dan kepala negara atau pilpres.
Ketegangan, kecemasan, dan kegundahan yang mereka alami tidak mudah untuk diatasi. Sekalipun mereka sudah mendapatkan laporan hasil survey, bahkan sudah dilapori banyaknya dana yang sudah dikeluarkan, disertai komitmen dari para agen, rasa khawatir tetap menjalari perasaan mereka dan sulit untuk diredakan. Adanya jaminan daribeberapa pihak, tidak serta merta bisa menurunkan ketegangan yang ada pada mereka. Demikianlah sang kotak telah membuat siapa pun merasa tidak berdaya di hadapannya. Itulah kewibawaan ‘kotak suara’. Ia bahkan selalu dijaga dan dikawal layaknya seorang raja.
Kotak oh kotak, kepada siapakah engkau akan berpihak. Meski aku pun tahu bahwa engkau pastilah akan tunduk dan mendukung pada suara yang terbanyak. Kotak oh kotak, kewibawaannmu demikian tinggi, sehingga membuat banyak petinggi tertunduk lunglai, sampai akhirnya engkau berikan kunci rahasia yang kau miliki. Wallahu a’lam.
0 Comments