Merayakan Kasih Sayang

ketika peringatan hari kasih sayang diperingati dengan kegiatan yang tepat, maka akan berdampak baik.2 min


Merayakan kasih sayang kerap difestivalisasi pada tanggal 14 Februari. Terkadang mereka yang ingin merayakan hari itu sampai-sampai menabung. Dengan harapan dapat mempersembahkan kado paling spesial untuk sang kekasih. Dan kemudian hari-hari setelahnya akan banjiri dengan saling bertukar cerita perihal keseruan perayaan hari itu kepada sahabat karib. Kisah-kisah semacam itu mungkin sangat lazim terdengar sebagai gambaran paling sederhana dari hari kasih sayang.

Pandangan Tentang Merayakan Hari Kasih Sayang

Dalam menyikapi perayaan hari kasih sayang, banyak pendapat yang sinis dan cenderung kurang menyukai perayaan tersebut. hal ini karena asumsi masyarakat memandang bahwa hari kasih sayang umumnya berisi berbagai aktivitas a moral, seperti sex bebas. Asumsi ini memang tidak selamanya salah karena banyak kasus remaja yang melakukan sex bebas pada hari itu. Ini terbukti dari beberapa pasangan yang terkena razia dari pihak berwajib. Selain itu angka pembelian alat kontrasepsi yang juga mengalami peningkatan. Kondisi itu semakin mempertegas citra buruk hari kasih sayang. Aksi yang menghimbau untuk tidak merayakan hari itu. Yaitu dengan mulai dari aksi turun ke jalan, selebaran-selebaran, hingga khotbah keagamaan yang biasanya mulai santer sejak memasuki bulan Februari.
Baca juga: Tentang Kasih, Tentang Sayang

Mengisi dan Merayakan Hari Kasih Sayang dengan Positif

Upaya pencegahan adalah tindakan yang cukup baik. Namun pencegahan itu bukan satu-satunya jalan.

Beramal

Justru dalam momentum yang baik itu banyak kegiatan positif. Di antaranya dengan membuat acara amal untuk membantu orang yang membutuh.

Mempererat Persahabatan dan Kekeluargaan

Berbagi kado kepada sahabat untuk mempererat persahabatan atau bahkan sekedar kumpul dengan keluarga besar. Aktivitas bersama ini bertujuan memupuk kembali kedekatan antar sesama. Kebiasaan merayakan hari kasih sayang, umumnya dirayakan pasangan yang belum memiliki ikatan resmi seperti pernikahan. Dan terbatas pada sepasang sejoli yang tengah jatuh cinta. Padangan ini perlu sedikit bergeser, bahwa dalam peringatan hari kasih sayang tidak terbatas pada pasangan. Tetapi kepada keluarga, teman, tetangga serta menebar kasih sayang sesama manusia. Dengan begitu momentum ini dapat bermanfaat dan berdampat baik. Seperti mempererat hubungan kekeluargaan yang kurang hangat akibat berbagai kesibukan masing-masing anggota keluarga. Sehingga momentum ini dapat mengembalikan kehangatan dengan berbagai aktivitas bersama. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa kepekaan terhadap sesama lewat kegiatan sosial.

Kasih Sayang sebagai Ajaran Semua Agama

Hal ini dapat terjadi karena hari kasih sayang sebenarnya memiliki maksud yang baik hanya saja banyak aktivitas a moral yang menyusup. Aktivitas a moral ini yang perlu dihapuskan dan diganti dengan berbagai aktivitas bermanfaat sebagaimana penjelasan di atas.
Baca juga: Plague Kasih-Sayang
Kegiatan-kegiatan positif ini sekaligus digunakan untuk ajang mempererat kekeluargaan, kasih sayang serta dapat menjembatani silaturrahim antar sesama. Terlebih, ajaran tentang kasih sayang adalah ajaran yang diajarkan dalam setiap Agama. Di mana kasih sayang adalah ajaran inti dari setiap Agama agar tercipta kehidupan yang seimbang serta menjadi fondasi utama untuk membangun kehidupan yang nyaman dan tenteram antar sesama.

Silaturahim antar Agama

Momentum ini juga bisa bermanfaat untuk para pemeluk berbagai agama berkumpul serta saling belajar bersama tentang berbagai ajaran agama. Dengan begitu tercipta umat beragama  yang dapat saling memahami dan menghargai satu sama lain. Serta dapat mengurangi intensitas kekerasan antar umat beragama. Dengan pemahaman serta sikap yang tepat dalam meresepsi budaya hari kasih sayang. harapannya hari kasih sayang tidak lagi menjadi polemik. justru momentum itu dapat dimanfaatkan untuk menebar kasih sayang dan perdamaian.

Editor: Sukma Wahyuni

_ _ _ _ _ _ _ _ _
Catatan: Tulisan ini murni opini penulis, redaksi tidak bertanggung jawab terhadap konten dan gagasan. Saran dan kritik silakan hubungi [email protected]

Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! Selain apresiasi kepada penulis, komentar dan reaksi Anda juga menjadi semangat bagi Tim Redaksi 🙂

Silakan bagi (share) ke media sosial Anda, jika Anda setuju artikel ini bermanfaat!

Jika Anda ingin menerbitkan tulisan di Artikula.id, silakan kirim naskah Anda dengan bergabung menjadi anggota di Artikula.id. Baca panduannya di sini! 

Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook Artikula.id di sini!


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
0
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
0
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
0
Wooow
Keren Keren
0
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
Ahmad Mufarrih El Mubarok
Tim Redaksi Artikula.id | Penggiat group diskusi The Aurora Institute.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals