Kebutuhan terhadap tafsir dalam rangka memahami Al-Qur’an bukan hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Itu sebabnya kemunculan karya tafsir untuk anak-anak menjadi keniscayaan sejarah. Sudah barang tentu formasi, bahasa dan cara penyajiannya berbeda dengan ketika kita menyajikan tafsir untuk orang dewasa.
Salah satu karya tafsir Indonesia yang secara khusus didesain untuk anak-anak adalah “Tafsir Juz Amma For Kids” terdiri dari lima juz, diterbitkan oleh Penerbit Insan Madani Yogyakarta 2010.
Tafsir ini ditulis oleh Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag, salah seorang dosen Ulum Al-Quran dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan sekaligus Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren LSQ ar-Rohmah Yogyakarta.
Kemunculan tafsir tersebut dilatarbelakangi oleh kegelisahan penulis sewaktu melihat anak-anak kecil tertarik untuk membaca komik bergambar. Dari sini penulis berpikir bahwa melakukan visualisasi pesan Tuhan dalam menyajikan tafsir menjadi penting dilakukan.
Di samping itu, penulis juga terinspirasi sewaktu pergi ke Mesir tahun 2007, mengikuti Pos- Doct Ta’hil Mu’allim Al-Lughah al-‘Arabiyyah.
Di sana ditemukan kamus Arab Mushowwar (kamus bergambar) kamus untuk anak -anak yang disertai gambar.
Dari situ penulis tafsir mencoba menafsirkan ayat -ayat Al-Quran Juz Amma yg di sertai ilustrasi gambar-gambar untuk memudahkan nalar anak-anak ketika memahami kandungan ayat, kisah dan pesan moral yang ada dalam Al-Quran. Dengan kata lain, Tafsir for Kids ini mencoba melakukan visualisasi pesan Al-Quran dalam nalar anak-anak sehingga pesan atau kisah yang abstrak seolah hadir di depan mata mereka.
Adapun metode penyajian tafsirnya dapat dikategorikan sebagai metode tahlili-ijmali (analisis yang bersifat global), yakni diawali dengan penulisan nama surat, penjelasan Makki-Madani, lalu penjelasan global tentang isi kandungan surat.
Setelah itu, dilanjutkan dengan penulisan keseluruhan surat, di sebelah kanan, sementara terjemah Indonesia diletakkan di sebelah kiri.
Kemudian penulis memberikan penjelasan secara semantis mengenai beberapa makna kosakata tertentu, misalnya kata “thairan” dalam Surat al-Fiel, berarti burung, sehingga hal itu dapat menambah pengetahuan tentang makna kosa kata (mufradat) bagi anak-anak yang membaca.
Penulis tidak lupa juga menjelaskan asbab an-nuzul (konteks turunnya ayat atau surat) sehingga dialektika antara pesan ayat dengan realitas saat itu dapat dirasakan oleh para pembaca.
Setelah menjelaskan pesan-pesan kandungan surat yang ditafsirkan, maka di akhir penutup setiap surat, selalu diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pesan pesan moral isi surat.
Sumber rujukan tafsir ini diambil dari kitab-kitab tafsir klasik dan modern kontemporer, namun dikemas dalam bahasa yang relatif mudah dimengerti anak-anak.
Walhasil, betapapun kitab tafsir ini mengandung kekurangan, antara lain misalnya ada beberapa kosa kata yang unyu ukuran anak-anak terlalu akademik, misalnya, kata konteks, pesan moral dsb, namun sebagai sebuah eksperimentasi akademik dan resepsi hermeneutis di era digital, tetap penting dan patut diapresiasi.
Pendek kata Kitab Tafsir ini telah memberikan sumbagsih bagi perkembangan tafsir di Indonesia, utamanya perhatiannya kepada dunia anak-anak, sehingga tafsir bukan hanya untuk kalangan elit akedemisi tetapi juga untuk kalangan alit (anak anak). Wa Allahu a’lam bis shawab.
maaf, kalau mau beli kitab tafsirnya di mana ya?
Ngapunten,, Untuk pembelin Tafsir Juz Amma for Kids ini lewat apa nggeh pak,.