Sherly Tjoanda dan Triple Minority: Cermin Politik Inklusif

Keberhasilan Sherly mencerminkan pentingnya ijtihad atau interpretasi baru terhadap ajaran Islam3 min


Sumber foto: nasdem.net

Sherly Tjoanda menang pada Pilkada Maluku Utara 2024 merupakan tonggak penting dalam sejarah politik lokal Indonesia. Sebagai perempuan dari kalangan Tionghoa dan Kristen, Sherly mewakili kelompok triple minoritas yang jarang tampil di panggung politik daerah. Berdasarkan rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe memperoleh 359.416 suara atau 50,69% (Halmahera Post, 2024, Edisi 8 Desember 2024). Dukungan yang diterimanya  menjadi cerminan dari dinamika baru dalam penerapan nilai-nilai demokrasi dan pluralisme di Indonesia (Indikator Politik Indonesia, 2024, hlm. 23).

Strategi Politik Sherly Tjoanda

Sherly berhasil memenangkan hati masyarakat melalui strategi politik yang dirancang secara matang dan berbasis pada kebutuhan masyarakat. Dalam pendekatan politik Islam modern, konsep kepemimpinan ditekankan pada kapasitas seorang pemimpin untuk mewujudkan kemaslahatan bersama, bukan pada latar belakang identitasnya. Sherly memanfaatkan nilai ini dengan merumuskan program-program konkret yang menyasar isu-isu utama di Maluku Utara, seperti penguatan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip maqasid syariah, yang menjadikan kesejahteraan umat sebagai tujuan utama politik Islam (Esposito, 2003, hlm. 45).

Strategi Sherly juga memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan kampanye. Media sosial menjadi sarana utama untuk menarik perhatian pemilih muda, kelompok demografis yang terus meningkat pengaruhnya dalam politik lokal. Ini mencerminkan relevansi teori sosiologi agama, di mana agama dan teknologi saling berinteraksi untuk menciptakan pesan-pesan yang relevan dengan konteks modern (Berger, 1990, hlm. 67). Sherly menggunakan media sosial untuk menyampaikan visi inklusif dan toleransi beragama yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat plural seperti Maluku Utara.

Dukungan Emosional dan Politik

Simpati publik terhadap Sherly meningkat drastis setelah tragedi yang menimpa suaminya, Benny Laos, yang meninggal dalam kecelakaan kapal cepat. Peristiwa ini memberikan dimensi emosional yang kuat pada kampanye Sherly, meningkatkan dukungan dari masyarakat yang melihatnya sebagai figur yang tangguh dan peduli terhadap rakyat. Dalam perspektif teori triple minority, posisi Sherly sebagai perempuan, Tionghoa, dan Kristen menghadirkan tantangan ganda sekaligus peluang untuk membangun empati lintas identitas (Collins, 2000, hlm. 112). Tragedi ini menjadi katalis yang memperkuat hubungan emosional antara Sherly dan masyarakat Maluku Utara.

Dukungan politik yang diterima Sherly tidak hanya berasal dari simpati, tetapi juga dari koalisi politik yang strategis. Dengan dukungan dari Nasdem, Demokrat, PKB, dan PAN, Sherly mendapatkan legitimasi politik yang kuat. Koalisi ini menunjukkan bagaimana pluralisme politik dapat digunakan untuk mengatasi tantangan identitas dalam politik lokal. Dalam teori pluralisme politik, koalisi semacam ini mencerminkan mekanisme kompromi yang memungkinkan berbagai kelompok dengan kepentingan berbeda untuk bekerja sama demi tujuan yang lebih besar (Dahl, 1961, hlm. 88).

Baca juga: Gender dan Demokrasi Perspektif Dr. Ruhaini Dzuhayatin

Implikasi Kemenangan terhadap Demokrasi Inklusif

Kemenangan Sherly juga memberikan pelajaran penting tentang bagaimana teori triple minority dapat diterapkan dalam konteks politik. Dalam pandangan Patricia Hill Collins (2000, hlm. 150), individu dari kelompok triple minoritas sering menghadapi diskriminasi ganda, tetapi mereka juga memiliki potensi untuk memanfaatkan identitas mereka sebagai alat untuk membangun solidaritas lintas kelompok. Sherly berhasil melakukannya dengan membangun koalisi yang mencerminkan keberagaman masyarakat Maluku Utara.

Di sisi lain, kemenangan Sherly menunjukkan pentingnya demokrasi inklusif dalam konteks politik lokal. Dalam teori demokrasi partisipatif, inklusivitas dianggap sebagai elemen kunci untuk menciptakan legitimasi politik yang kuat. Sherly membuktikan bahwa inklusivitas tidak hanya mungkin, tetapi juga efektif dalam menghasilkan dukungan yang luas dari masyarakat (Young, 2000, hlm. 204). Dengan pendekatan yang inklusif, Sherly mampu mengatasi berbagai tantangan identitas yang dihadapinya.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Sebagai pemimpin dari triple minoritas, Sherly menghadapi ekspektasi yang tinggi untuk membuktikan bahwa ia mampu membawa perubahan positif bagi Maluku Utara. Dalam teori kepemimpinan transformasional, pemimpin yang efektif adalah mereka yang mampu menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk mencapai tujuan bersama (Burns, 1978, hlm. 55). Sherly menerapkan prinsip ini dengan merancang program-program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Keberhasilan Sherly juga memperlihatkan bagaimana teori multikulturalisme dapat diterapkan dalam konteks politik lokal. Dalam kampanyenya, Sherly aktif melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dan budaya untuk menciptakan rasa kebersamaan. Ini sejalan dengan pandangan Kymlicka (1995, hlm. 93) yang menekankan pentingnya pengakuan terhadap identitas budaya dalam membangun kohesi sosial. Sherly tidak hanya menjadi simbol pluralisme, tetapi juga menunjukkan bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Meskipun demikian, resistensi terhadap kepemimpinan Sherly tetap ada, terutama dari kelompok konservatif yang berpegang pada interpretasi literal terhadap ayat-ayat Al-Quran dan hadis. QS. Al-Maidah: 51, misalnya, sering digunakan untuk menolak kepemimpinan non-Muslim. Namun, ulama kontemporer seperti Abdullah Saeed berargumen bahwa ayat ini harus dibaca dalam konteks historisnya, yaitu hubungan antarumat beragama pada masa awal Islam, dan tidak relevan untuk diterapkan secara literal dalam konteks modern (Saeed, 2006, hlm. 132).

Sebagai kesimpulan, kemenangan Sherly Tjoanda dalam Pilkada Maluku Utara 2024 mencerminkan keberhasilan strategi politik yang inklusif dan inovatif. Dengan memanfaatkan nilai-nilai pluralisme, multikulturalisme, dan politik Islam modern, Sherly mampu mengatasi tantangan identitas yang dihadapinya dan membuktikan bahwa kompetensi adalah faktor utama dalam memilih pemimpin. Kajian ini menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, tetapi kekuatan yang dapat digunakan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan demokratis.

Referensi

Banks, J. A. (2004). Multicultural education: Issues and perspectives (5th ed.). John Wiley & Sons.

Berger, P. L. (1990). The sacred canopy: Elements of a sociological theory of religion. Anchor Books.

Burns, J. M. (1978). Leadership. Harper & Row.

Collins, P. H. (2000). Black feminist thought: Knowledge, consciousness, and the politics of empowerment (2nd ed.). Routledge.

Dahl, R. A. (1961). Who governs? Democracy and power in an American city. Yale University Press.

Esposito, J. L. (2003). Islam and politics (4th ed.). Syracuse University Press.

Habermas, J. (1996). Between facts and norms: Contributions to a discourse theory of law and democracy. MIT Press.

Indikator Politik Indonesia. (2024). Rilis survei Pilkada Maluku Utara, 13-19 November 2024. Indikator Politik Indonesia.

Kymlicka, W. (1995). Multicultural citizenship: A liberal theory of minority rights. Oxford University Press.

Rahman, F. (1984). Islam and modernity: Transformation of an intellectual tradition. University of Chicago Press.

Saeed, A. (2006). Interpreting the Qur’an: Towards a contemporary approach. Routledge.

Young, I. M. (2000). Inclusion and democracy. Oxford University Press.

Editor: Ahmad Mufarrih
_ _ _ _ _ _ _ _ _
Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! Selain apresiasi kepada penulis, komentar dan reaksi Anda juga menjadi semangat bagi Tim Redaksi 🙂

Silakan bagi (share) ke media sosial Anda, jika Anda setuju artikel ini bermanfaat!

Jika Anda ingin menerbitkan tulisan di Artikula.id, silakan kirim naskah Anda dengan bergabung menjadi anggota di Artikula.id. Baca panduannya di sini! 

Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook Artikula.id di sini!


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
0
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
0
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
0
Wooow
Keren Keren
0
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
M. Sakti Garwan
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals