Cita dan Lara (Puisi-Puisi Ceng Ridho)

Kau mengajariku bahwa cinta terlahir dari kitab suci.. 1 min


0
Foto: Lukisan Stevn Dutton

Tarbiyah cinta

Kau mengajariku bahwa cinta terlahir dari kitab suci
Merangkai seluruh maknanya dari berbagai cela
Dari lubang hidung yang berburu udara
Ataupun mata yang berlibur pada paras wanita

Kau memberitahuku tentang cinta sebagian dari iman
Yang membuatku nyaman di sela malam penuh kesepian

Kau mengenalkanku pada surga dan neraka
Dalam ilusi yang berwujud wanita
Bahwa surga ada karena cinta
Dan neraka ada bila aku menghardiknya

Kau menuntunku menelisik cinta di setiap mata yang melirik
Berdiskusi lewat bahasa tubuh
Menafsirkan tawa di sela derita
Membuka memori masa lalu
Dan menutupnya dengan kata “itu hari lalu, aku masa depanmu”

Tak sampai

Aku cinta perkasa yang lahir dari rahim rindu
Tumbuh perkasa lalu bersekutu denganmu
Namun…
Kurun waktu berlalu
Cintaku hanya sebatas halu
Mendidik temu hanya lewat sosial mediamu

Tentang puisiku

Puisiku hilang makna saat kau tak membacanya;
Puisiku hilang arti saat kau tak lagi mencintai.

Cinta separuh baya

Hadir cinta separuh baya
Ada katanya namun tak bisa diraba
Sampai kini masih menjadi misteri
Kenapa itu bisa terjadi

Aku

Aku mematung tanpa suara
Menjelma menjadi kata-kata
Tetap diam agar kau baca

Aku tak bisa beranjak kemana-mana
Tetap diam terbungkam tulisan
Terpampang jelas dan mematikan

Hingga aku terkutuk masa lalu
Hinggap pada rongga-rongga kenangan
Abadi dalam ingatan

Kau

Kau bayang yang tak kenal ruang
Membilas lara yang terkena luka
Kau ada dan tak kenal batasnya
Hinggap dan menetap untuk menemani hidup
Kau terlahir dari percikan rasa dan terdidik menjadi pecinta
Kau ada dan selalu ada
Sayangmu tak akan pernah usang dan tak mungkin hilang

[zombify_post]


Like it? Share with your friends!

0

One Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.