Ibu Pertiwi Berduka, Gus Sholah Wafat

Bahkan di saat-saat kritisnya pun Gus Sholah masih menyempatkan diri untuk menulis. Ia menulis di saat-saat kesehatannya sudah menurun menggunakan ponsel. 2 min


2
1 share, 2 points
foto: liputan6

Sejak semalam kabar meninggalnya Gus Sholah telah menyebar di berbagai media sosial dan grup percakapan. Saat dikonfirmasi, Ketua Bidang Pendidikan PB Nahdlatul Ulama, Dr Hanif Saha Ghafur, membenarkan kabar duka itu. Menurut Hanif, Gus Sholah, adik Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu, berpulang pada pukul 20.55 WIB. “Informasinya tadi meninggal dunia pukul 20.55 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita,” ungkap Hanif, seperti dikutip dari Kompas.com.

Salah satu kabar duka itu salahsatunya diposting oleh akun ala_nu. “Inna lillahi wa Inna ilaihi raji’un. telah berpulang ke Rahmatullah Gus Solah, pada pukul 20:59 Di RS.  Harapan kita, Mohon segala khilafnya dimaafkan. Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu. Semoga alm. husnul khotimah”, tulis akun tersebut.

Selain itu ungkapan turut belasungkawa juga banyak tersebar di berbagai media sosial, salahsatunya dari Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA).

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau biasa disapa Gus Sholah, meninggal dunia pada Minggu (2/2/2020). Sebelumnya, tepatnya semenjak dua minggu lalu, kabarnya Gus Sholah sudah mengeluh adanya ritme jantung yang tak beraturan. Keluhan tersebut membuat Gus Sholah sempat dilakukan ablasi, yakni semacam kateter untuk mengisolasi elektromagnetik liar di jantungnya.

Putra kandung KH Wahid Hasyim yang lahir pada 11 September 1942 itu tutup usia pada umur 77 tahun usai kritis setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Wafatnya Gus Sholah merupakan kabar duka bagi Ibu Pertiwi dan segenap bangsa Indonesia. Semasa hidup mantan Wakil Ketua Komnas HAM itu dikenal sebagai sosok ulama dan tokoh nasional.

“Beliau sangat banyak sekali (memuat) nilai-nilai kebangsaan,” kata putra Gus Sholah, Irfan Asy’ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid, kepada wartawan di RS Harapan Kita, Jl Letjen S Parman, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2020).

Bahkan di saat-saat kritisnya pun Gus Sholah masih menyempatkan diri untuk menulis sebagaimana dijelaskan oleh Ipang Wahid. Ia menjelaskan bahwa ayahnya itu masih menulis di saat-saat kesehatannya sudah menurun. Gus Sholah menulis menggunakan ponsel. Gus Sholah sangat menaruh perhatian pada masalah pendidikan di pesantren yang diasuhnya, yakni Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

“Pesan terakhir beliau adalah terkait masalah Tebu Ireng, masalah pendidikan,” jelas Ipang.

Seminggu yang lalu Gus Sholah juga menulis sebuah refleksi 94 tahun kelahiran Nahdhatul Ulama (NU) sebagaimana diterbitkan oleh harian Kompas pada 27 Januari 2020.

Terkait pemakaman, Akan dimakamkan di pemakaman keluarga, Tebu Ireng, tepatnya di sebelah makam kakak kandungnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Sebelah makam Gus Dur, di kompleks pemakaman Mbah Hasyim (Hasyim Asy’arie Pendiri Nahdlatul Ulama),” kata Ipang seperti dikutip dari detik.com. Pemakana Gus Sholah rencananya akan dilakukan pada Senin (1/2) pukul 16.00 WIB besok.

Selamat jalan Gus Sholah, semoga amal dan jasamu diterima dan dilipatgandakan, dan semoga engkau ditempatkan oleh-Nya di tempat yang terbaik. (DK)


Like it? Share with your friends!

2
1 share, 2 points

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
3
Sedih
Cakep Cakep
0
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
2
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
0
Wooow
Keren Keren
0
Keren
Terkejut Terkejut
3
Terkejut
Redaksi

Legend

Akun resmi tim redaksi Artikula.id

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals