Film Deranged (2012) dan Kondisi Kita Hari Ini

Film terkait wabah setidaknya selalu melibatkan tiga hal, yakni keluarga, ekonomi-politik, serta kemanusiaan. 5 min


Gambar: selongkar10

Tidak terasa sudah hampir kurang lebih 3 bulan masyarakat Indonesia secara keseluruhan menjalani aktivitas di rumah saja sejak pemerintah untuk pertama kalinya pada tanggal 2 Maret 2020, mengumumkan tentang adanya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Sejak saat itu hingga hari ini berbagai peristiwa, kebijakan pemerintah serta keadaan pun sedikit banyaknya telah dilalui.

Adapun perisitwa itu dapat dilihat dari berbagai sektor kehidupan masyarakat seperti, sektor ekonomi, pariwisata, perdagangan dan lain sebagainya yang berubah.

Sedangkan dari kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah hal itu dapat dilihat seperti, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karantina wilayah, dan bahkan akhir-akhir ini akan menerapkan yang namanya ‘New Normal’.

Dan dari segi keadaan dapat dilihat banyaknya saudara-saudara kita yang meninggal akibat positif virus, meski hal ini masih dugaan. Selain itu, banyak juga dari saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan bahkan sampai terkena PHK akibat wabah yang dibawa virus ini.

Semua kenyataan di atas secara umum dapat dikatakan sebagai akibat dari sebab yang hari ini kita menyebutnya sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) atau virus corona. Sebuah virus yang bukan saja membuat pusing pemerintah, akan tetapi telah berdampak negatif kepada makhluk hidup di seluruh dunia.

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19: Antara Objektivitas dan Rekonstruksi Behavior

Sampai hari ini saja berdasarkan data dari gugus tugas covid-19 di Indonesia mencatat bahwa sejak per tanggal 25 Mei 2020 kasus positif sudah mencapai angka 22 ribu. Hal ini tentu semakin hari membuat kita khawatir jika tidak ada penanganan yang serius dari pihak terkait serta kesadaran kita di dalam menjaga diri. Sebab jika dilihat hal ini bukan saja berdampak pada diri kita terkait kesehatan, namun juga terkait ke dalam segala bidang kehidupan manusia.

Akan tetapi jika melihat kondisi di atas akhir-akhir ini ternyata sejak jauh-jauh hari sudah digambarkan melalui sejumlah film selain tulisan peristiwa yang dibukukan terkait keadaan di masa wabah flu Spanyol.

Sebagaimana jamak diketahui setiap hari raya seperti Idul Fitri, beberapa industri televisi berlomba-lomba menyuguhkan film-film terbaik. Dan salah satu yang memberikan film bagus di tengah wabah pandemi dan hari raya adalah Trans-7, salah satu film yang diangkat terkait kondisi kita hari ini yang telah dijelaskan di atas adalah film yang berjudul Deranged. Sebuah film fiksi-ilmiah Korea Selatan tahun 2012 berdurasi 109 menit yang disutradarai oleh Park Jung Woo dan diproduksi oleh Lim Ji-Young dan Oz One Film.

Jika melihat film yang disutradarai oleh Park Jung Woo ini, nampaknya Trans-7 benar-benar telah memberikan hiburan menarik untuk menemani masyarakat saat di rumah saja. Bagaimana tidak? Film yang memiliki judul asli Yeongasi ini secara umum berlatar belakang mengenai wabah yang menggemparkan Korea dengan kasus kematian ribuan orang, di mana rangkaian jasad yang membusuk ditemukan mengambang di nyaris seluruh penjuru negeri. Di mana para korban tewas sebelumnya berlarian menyeburkan diri dan menenggelamkan diri mereka sendiri. Tak ayal, hal tersebut membuat pihak kepolisian dan pemerintah tentunya kalang kabut untuk mengungkap kasus tersebut.

Sebagaimana halnya kondisi hari ini, pihak pemerintah pun kemudian memberlakukan isolasi dan karantina bagi korban yang terinfeksi serta menggalang penelitian ilmiah untuk membuat formula vaksinnya.

Namun, belakangan diketahui bahwa penyebab terjadinya wabah itu disebabkan oleh cacing rambut kuda parasit yang disebut Yeongasi, yang dapat mengendalikan otak manusia. Adapun gejala yang terinfeksi adalah nafsu makan mereka meningkat tetapi bobot tubuh mereka tidak kunjung bertambah, dan merasakan dahaga yang berlebihan ketika cacing-cacing yang menjangkit tubuh orang yang terinfeksi mulai berkembang dewasa dan mulai siap berproduksi, mereka pun mengalami gejala akhir dengan terjun ke sungai agar cacing-cacing itu dapat keluar dari tubuh mereka.

Dalam situasi kepanikan, ketakutan, was-was, yang menjalar ke seluruh penjuru, Jae-Hyuk yang menjadi peran utama dan diperankan oleh Myeong-min sehari-hari bekerja sebagai sales obat harus berjuang keras demi bisa menyelamatkan keluarganya, agar tidak tertular ketika sang istri serta dua orang anaknya mulai memperlihatkan gejala awal dari epidemi yang berakibat buruk tersebut.

Jae-Hyuk kemudian bersama-sama dengan adiknya Jae-pil yang diperankan oleh Dong-wan yang berprofesi sebagai detektif lalu bergabung dengan tim investigasi kepolisian untuk menyelidiki wabah tersebut, di mana kemudian kakak beradik itu mengetahui bahwa ternyata di balik wabah cacing tersebut ada konspirasi besar yang melibatkan elite perusahaan obat.

Dari cerita film berdurasi 109 menit di atas, sebenarnya film Deranged (2012) bukan satu-satunya film yang menceritakan tentang wabah. Ada banyak film yang terkait dengan itu di antaranya adalah Pandemic Contagion dan The Flu.

Baca juga: Film Pertama di Bioskop Pertama Saudi: Kenapa Black Panther?

Namun yang menarik dari cerita ketiga film yang judulnya disebut di atas adalah akhir dan inti filmnya yang setidaknya dari film-film di atas yang terkait dengan wabah selalu melibatkan tiga hal, yakni keluarga, ekonomi-politik, serta kemanusiaan.

Film Deranged (2012) sendiri diakhiri dengan senyum kebahagiaan Jae-Hyuk berserta keluarganya yang dapat kembali hidup normal dengan pergi berlibur bersama.

Adapun yang disebut sebagai keluarga, ekonomi-politik, serta kemanusiaan di dalam film-film tersebut. Pertama adalah keluarga, sebagaimana telah diketahui secara umum bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga, istana yang paling berharga adalah keluarga, mutiara tiada tara adalah keluarga.

Sebuah lirik dari novel keluarga cemara karya Arswendo Atmowiloto yang ingin mengingatkan kembali tentang indahnya kebersamaan bersama keluarga. Di mana keluarga meskipun institusi terkecil tapi dapat memberikan pengaruh besar di dalam berbagai segi kehidupan. Terutama di dalam pengembangan karakter seorang anak sebagai penerus baik orang tua maupun bangsa.

Sebab seseorang siapa pun itu, sebelum berinteraksi dengan kehidupan luar harus lebih dulu ditempa dari didikan keluarganya. Selain ada orang-orang yang kita kasihi dan cintai di dalam keluarga. Maka tidak heran jika di dalam film Deranged (2012) Jae-Hyuk sebagai kepala keluarga berjibaku dengan waktu demi menyelamatkan keluarga dari infeksi sebuah virus.

Hal ini seperti disampaikan Dr. Lisa Damour, seorang psikolog remaja, penulis best-seller dan kolumnis bulanan New York Times, yang mengatakan bahwa, “Kita harus ingat bahwa anak adalah penumpang dan kitalah supirnya”.

Kedua adalah ekonomi-politik, di dalam film Deranged (2012) dan kondisi kita hari ini sama-sama menunjukkan gejala yang sama. Di mana ketika orang-orang diserang oleh wabah mereka tidak bisa berbuat banyak selain menyelamatkan dirinya masing-masing. Orang-orang yang bekerja pun mulai kehilangan arah ketika mereka dilanda ketakutan dan kepanikan jika dirinya terinfeksi yang tentunya berdampak pada lemahnya perekonomian.

Ketika pemerintah berupaya menerapkan karantina dan mengisolasi masyarakat yang terdampak di samping menunggu obat penawarnya. Tentu Indonesia tidak sama seperti film, di Indonesia hari ini dan saat ini kita masih bisa bekerja di rumah dengan segala fasilitas yang dimiliki, akan tetapi ketika berbicara wabah maka tidak dapat dilepaskan dari sisi ekonomi yang berkaitan dengan aktivitas manusia dalam mencari nafkah.

Dari segi politik film Deranged (2012) dan kondisi di Indonesia hari ini juga tidak jauh berbeda, yang membedakan hanya akhir dari cerita yang mengedepankan sisi teori konspirasi. Meskipun akhir-akhir ini sebagian dari masyarakat kita mulai mengaitkannya bahwa virus yang terjadi hari ini akibat adanya konspirasi.

Akan tetapi jauh dari itu jika kita melihat dengan seksama film yang berdurasi 109 menit itu kita akan menemukan beberapa hal yang sedikit banyaknya sama seperti yang dikatakan oleh filsuf asal Slovenia, Slavoj Zizek di dalam bukunya berjudul “Pandemic!: Covid-19 Shakes the World”, yang mengatakan bahwa penyebaran virus corona telah memicu ‘virus-virus’ lain mulai dari berita hoax, teori konspirasi hingga isu sosial tentang rasialisme (Aninda, 2020).

Tentu apa yang dikatakan Zizek senada dengan baik yang ada di film maupun di dalam kondisi kita akhir-akhir ini, terutama terkait berita hoax dan teori konspirasi. Bahkan Zizek mengatakan bahwa virus ini telah benar-benar menimbulkan kepanikan yang luar biasa. Tentu sebagai filsuf yang beraliran kiri Zizek mengungkapkan lebih jauh bahwa virus corona ini sebagai serangan telak bagi kapitalisme (Rachman, 2020).

Ketiga adalah kemanusiaan, di dalam film Deranged (2012) diceritakan pada awalnya Jae-Hyuk dalam menolong keluarganya bekerja secara sendiri di dalam menemukan obat penawar yang pemerintah sarankan. Namun dikarenakan langkanya obat vaksin yang dianjurkan pemerintah, masyarakat pun mulai melakukan tindakan di luar kendali melakukan berbagai cara demi untuk bisa menyelamatkan dirinya masing-masing. Di situlah kemudian hati Jae-Hyuk terketuk untuk membantu sesama dengan dibantu adiknya menemukan vaksin.

Jika dikaitkan dengan kondisi awal-awal virus corona menyebar di Indonesia sikap mau menang sendiri sangat kental terasa. Meskipun lambat laun mulai berubah dengan adanya kesadaran dalam diri kita untuk saling membantu sesama.  []

Daftar Pustaka
Rachman, B. M. (2020, Mei 3). Membaca Fenomena Pandemik Virus Corona. Retrieved Mei 26, 2020, from Kajangkalo.com
Aninda, N. (2020, April 23). Resensi Buku Baru Slavoj Zizek, Pandemi Corona: Kita Ada di Perahu yang Sama. Retrieved Mei 26, 2020, from Bisnis.com

_ _ _ _ _ _ _ _ _
Bagaimana pendapat Anda tentang artikel ini? Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! 

Anda juga bisa mengirimkan naskah Anda tentang topik ini dengan bergabung menjadi anggota di Artikula.id. Baca panduannya di sini! 

Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook Artikula.id di sini!


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
0
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
1
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
0
Wooow
Keren Keren
0
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
R. Dimas Sigit Cahyokusumo
Sang Pembelajar

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals