Nabi bersabda, “Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”
Di wilayah Yogyakarta ini, banyak Angkringan yang bertebaran diruas-ruas jalan di desa hingga kota di Yogyakarta. Angkringan ini menyediakan banyak pilihan makanan, dari nasi kucing, tempe goreng, tahu isi, tahu bakso, ayam. Untuk jenis minuman adalah es teh, es anget atau panas, susu jahe, kopi dan banyak lagi dari jenis minuman. Bahkan ada minuman seperti merk hp (handphone) yakni Marimas Black Barry, Blue Berry.
Adanya angkringan ini ternyata secara tidak sadar telah mengajarkan kepada kita tentang kejujuran. Walaupun terlihat remeh, namun nilai sebuah kejujuran ini sangatlah penting, karena dengan kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke syurga.
Sebagaimana dalam sebuah hadis Nabi, “Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur.”
Ketika makan di Angkringan kita makan dengan sesuka hati, tanpa membayar terlebih dahulu dan tanpa pengawasan yang jeli dari penjual, berbeda halnya ketika belanja di mall yang menggunakan layanan ATM, di sana akan mudah terdeteksi ketika kita akan melakukan kecurangan. Ketika di angkringan lebih menekankan pada nilai-nilai kejujuran. Kejujuran itu akan tampak ketika membayar seberapa banyak kita memakan makanan.
Kejujuran itu senantiasa mendatangkan berkah, sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan dari Hakim bin Hizam dari Nabi, beliau bersabda,“Penjual dan pembeli diberi kesempatan berfikir selagi mereka belum berpisah. Seandainya mereka jujur serta membuat penjelasan mengenai barang yang diperjualbelikan, mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Sebaliknya, jika mereka menipu dan merahasiakan mengenai apa-apa yang harus diterangkan tentang barang yang diperjualbelikan, maka akan terhapus keberkahannya.”
Pengertian jujur secara umum adalah adanya kesamaan antara ucapan dengan kenyataan yang ada, jadi dikatakan jujur jika ucapan tersebut sesuai dengan keadaan yang ada, akan tetapi jika tidak maka disebut kedustaan. Jujur itu terletak pada ucapan dan perbuatan, sebagaimana orang yang melakukan perbuatan, tentunya selaras dengan apa yang terdapat di hatinya.
Jenis-jenis kejujuran
Jujur itu ada tiga jenis. Pertama, jujur dalam bentuk niat. Jika suatu amal tercampuri dengan suatu kepentingan dunia, yang terjadi adalah akan merusak kejujuran yang diniatkan. Contohnya adalah tentang kisah tiga orang, yakni mujahid orang yang berjihad dengan niat agar ia dianggap sebagai pahlawan dan mati syahid, seorang qori’ yang membaca Al-Quran karena ingin mencari penghasilan, dan orang yang dermawan yang menafkahkan hartanya agar dianggap orang yang kaya dan dermawan. Maka Allah menilai mereka sebagai pendusta, karena niat dan tujuan mereka bukanlah pada perbuatan mereka.
Kedua, jujur dalam ucapan, setiap hamba wajib menjaga lisannya, karena darinya bisa memasukkan ke dalam syurga. Sabda Nabi: “Wahai Muhamad! Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, tidak ada satu hamba yang demi Aku dia melakukan empat perkara kecuali aku masukkan ia ke dalam syurga. Orang yang menjaga lisannya maka dia tidak membuka lisannya kecuali seperlunya dan yang bermanfaat baginya, orang yang menjaga hatinya dari was-was, orang yang sadar bahwa Aku mengetahui tentangnya serta mengawasi semua keadannya dan orang yang laparnya menjadikan ia menjadi belahan mata-Ku.
Ketiga, jujur jika berjanji, jika sudah mengatakan janji kepada orang lain, maka penuhilah, sebagaimana sabda Nabi: “Berikanlah kepadaku enam perkara niscaya aku akan jamin engkau masuk syurga: jujurlah jika engkau bicara, tepatilah jika engkau berjanji, tunaikanlah jika engkau diberi amanat, jagalah kemaluanmu, tundukkan pandanganmu, dan jagalah tanganmu.”
Kejujuran merupakan manifestasi dari iman, dan kejujaran tersebut akan menyelamatkan pelakunya dari azab Allah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim: Iman asasnya adalah kejujuran yakni kebenaran dan nifaq asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya.ita Muhammad, yang jujurang yang berlaku jujurAllah dan menjauhkan kita dari azab Allah.llah.
Untuk merealisasikan kejujuran sangatlah sulit, tidak semudah mengatakannya. Tidak seorangpun yang mampu melakukan kejujuran jika tidak disertai dengan usaha dan praktik secara langsung. Karena jika hanya dengan ucapan saja tanpa pelaksanaan maka hasilnya adalah nol besar. Mulai dan berjanjilah dari sekarang untuk berbuat jujur. Jika sudah sering bohong, tinggalkanlah. Jika selalu jujur, maka lestarikan kejujuran itu. Karena akan membawamu kepada syurga.
Dari penjelasan yang singkat diatas dapatlah diambil beberapa hikmah dari berbuat jujur. Pertama, ternyata Angkringan secara tidak sadar mengajarkan kita kepada kejujuran (kebajikan), dan kebajikan balasannya adalah syurga. Kedua. Jika kita selalu jujur, maka akan banyak disukai orang. Ketiga, kejujuran adalah bukti dan tanda keimanan kita kepada Allah dan menjauhkan dari azab Allah SWT. Wa Allahu A’lam bi Showab
0 Comments