Islam Moderat dan Cinta Kedamaian

Sebagai umat Islam tentu harus mengacu pada prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang moderat, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai cinta kedamaian.3 min


0
Sumber gambar: flickr.com

Memiliki berbagai agama, suku, ras, budaya dan lain sebagainya adalah ciri khas dari bangsa Indonesia, bahkan fenomena ini tidak hanya ada di Indonesia saja bahkan seluruh dunia. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk saling mengenal dan belajar menghargai perbedaan orang lain. Dengan adanya perbedaan ini sangat tidak pantas untuk kita sebagai makhluk yang berakal menimbulkan perpecahan. Perpecahan tersebut perlu kita hindarkan karena ia bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila.

Namun ada saja yang membuat perbedaan ini sebagai kesempatan untuk mengadu domba masyarakat. Melalui narasi-narasi yang kontra antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Narasi-narasi tersebut biasanya mencakup isu politik, agama, suku, ras dan budaya, namun tidak menutup kemungkinan isu-isu lain menjadi ladang untuk mengadu domba. Isu-isu yang sering ada di tengah masyarakat adalah isu politik dan keagamaan. Misalkan dalam politik berbeda pilihan dianggap sebagai lawan bahkan dianggap musuh yang perlu disingkirkan. Sedangkan dalam isu agama misalnya kita berbeda dalam menafsirkan tentang ajaran agama sehingga dalam beribadah terdapat sedikit perbedaan tata caranya.

Baca juga: Mengurai Konflik Etno-Religius dengan Pengalaman Keberagamaan Lokal

Imbas dari hal tersebut menjadikan umat muslim mudah menyalahkan sesama umat muslim yang berbeda pendapat. Tentu ini yang perlu menjadi perhatian kita bersama, di sisi lain toleransi juga bukan hanya kepada antar umat beragama namun juga harus melakukan toleransi antar umat muslim. Sikap intoleran dan tidak mau menghargai pendapat orang lain merupakan sikap yang perlu dihindari. Sikap ini dapat kita sebut dengan sikap ekstremis, sikap yang mana biasanya terlihat orang yang sering menyalahkan atau bahkan mengafirkan orang lain yang berbeda pendapat dalam beragama. Sikap ekstremis ini dapat diartikan sikap berlebih dalam beragama, menganggap bahwa dirinya maupun kelompoknya yang paling benar.

Adapun tanda-tanda orang yang ekstremis yaitu, Pertama dalam masalah berpendapat baik itu pendapat kelompoknya atau dirinya sendiri, ia sangat fanatik dan tidak dapat menerima pendapat orang lain. Kedua, mereka mengharuskan bagi diri mereka atas sesuatu hal yang sebetulnya Allah Swt tidak mewajibkan atas diri mereka. Ketiga, memperberat sesuatu hal tidak sesuai dengan semestinya. Keempat, bersikap keras dan kasar dalam beragama. Kelima, berburuk sangka terhadap sesama umat Islam. Keenam, masuk dalam jurang pengkafiran yang merupakan puncak dari orang yang sudah menggugurkan diri untuk menghormati orang lain.

Dari keenam tanda-tanda tersebut sudah saatnya kita intospeksi diri apakah kita termasuk orang-orang yang bersikap ekstremis atau tidak. Untuk itu perlu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik dan menanamkan dalam diri sikap anti ekstremis. Konsekuensi bersikap ekstremis mengakibatkan diri lebih dekat dengan kebinasaan dan bahaya, serta lebih jauh dari keamanan dan kenyamanan.

Islam sangatlah menganjurkan kita untuk menghindarkan diri dari sikap ekstremis. Dalam berbagai hal kita perlu berhati-hati dan tidak melampaui batas. Bersikap moderat yang salah satu ciri khas ajaran agama Islam dapat menjadi solusi atau menjadi benteng kita dari sikap ekstremis. Moderat berarti jalan tengah, artinya tidak condong ke kanan ataupun condong ke kiri. Memposisikan diri menjadi penengah atau bahkan mengajak yang lain untuk bersikap menengah. Hal tersebut yang menjadi tujuan moderasi yang mana jika itu tercapai akan adanya sebuah kedamaian antar umat beragama.

Sedangkan dalam beragama dapat kita kenal dengan moderasi beragama, lalu apa yang dimaksud dengan moderasi beragama?. Moderasi beragama merupakan suatu tindakan dalam beragama untuk menuju jalan tengah. Keuntungan dari moderasi beragama adalah dapat terhindar dari sikap ekstrim, terhindar dari sikap berlebihan dalam menjalankan ajaran agama. Ketika ia mampu melaksanakan hal tersebut ia menjadi seseorang yang moderat.

Baca juga: Dialog Terbuka Antar Agama Sebagai Ajang Ta’aruf dalam Meredusir Maraknya Kasus Intoleransi Umat Beragama di Indonesia

Dalam mengimplementasikan moderasi beragama, ada dua prinsip yang harus dipegang dan dilakukan. Pertama, adil yang berarti memposisikan sesuatu secara tepat dan tidak berat sebelah. Perlu diperhatikan adil dengan setara berbeda, adil itu memberikan sesuai porsinya sedangkan setara memberikan sesuatu sama rata. Prinsip kedua, berimbang yaitu tuntutan kita yang mengharuskan kita selalu di posisi tengah. Tidak mengikuti arus yang ada dan teguh dalam beragama.

Dengan mengimplimentasikan sikap moderat, dalam hal ini moderasi beragama sebagai upaya menciptakan perdamaian dan ketentraman umat. Tentu hal tersebut juga tidaklah instan seperti membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras dan upaya mengajak orang lain untuk mengimplimentasikan moderasi beragama.

Sebagai umat Islam tentu harus mengacu pada prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang moderat, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai cinta kedamaian. Dengan bersikap moderat dan toleransi adalah upaya mengimplementasikan prinsip-prinsip ajaran agama Islam. Kedua sikap tersebut juga perlu didukung dengan akhlak yang mulia dan selalu membersihkan hati dari hal-hal perbuatan yang buruk yang menjerumuskan kita ke dalam hal-hal yang hina. Selain itu juga harus selalu konsisten dan selalu teguh di jalan yang benar. Totalitas dalam menjalankan hal-hal yang baik bagi diri kita maupun orang lain.

Editor: Ahmad Mufarrih
_ _ _ _ _ _ _ _ _
Catatan: Tulisan ini murni opini penulis, redaksi tidak bertanggung jawab terhadap konten dan gagasan. Saran dan kritik silakan hubungi [email protected]

Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! Selain apresiasi kepada penulis, komentar dan reaksi Anda juga menjadi semangat bagi Tim Redaksi 🙂

Silakan bagi (share) ke media sosial Anda, jika Anda setuju artikel ini bermanfaat!

Jika Anda ingin menerbitkan tulisan di Artikula.id, silakan kirim naskah Anda dengan bergabung menjadi anggota di Artikula.id. Baca panduannya di sini! 

Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook Artikula.id di sini!


Like it? Share with your friends!

0
Farkhan Fuady

One Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals