Belajar Toleransi dari Minoritas
Yakinlah bahwasanya kita sebagai rakyat Indonesia dapat hidup rukun, saling menghargai, dan gotong-royong untuk saling membantu di dalam perbedaan yang ada.
Yakinlah bahwasanya kita sebagai rakyat Indonesia dapat hidup rukun, saling menghargai, dan gotong-royong untuk saling membantu di dalam perbedaan yang ada.
Bahwa konsekuensi pemahaman keagamaan yang kaku, tidak bersifat scientific justru akan memunculkan berbagai stigmatisasi negatif terhadap peran penting agama
Larangan salam lintas agama ini jika tidak dijelaskan ke masyarakat secara utuh berpotensi dipolitisir oleh mereka yang doyan membenturkan agama dan negara.
Kerukunan dan toleransi yang selama ini dibangun oleh pendahulu kita, mulai diganggu dengan kegiatan intoleransi dan ujaran kebencian
Menjadi mayoritas bukan berarti menjadi penindas. Menjadi mayoritas juga bukan berarti mempunyai hak sebesar-besarnya sebagai warga negara.