RIAU – Sebanyak 2 Pos Komando Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Posko Satgas Karhutla) Terpadu didirikan oleh PT Arara Abadi-APP Sinar Mas Forestry (PT. AA-APP. SMF) Distrik Nilo di Dusun Perjuangan dan Dusun Barben, Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Menurut Distrik Manager PT Arara Abadi Distrik Nilo, Ukirno kepada media ini, Ahad (2/8/2020) pendirian posko ini bertujuan untuk pencegahan Karhutla di sekitar Kawasan Konsesi PT Arara Abadi Distrik Nilo yang terdiri dari Personel Satgas di antaranya Tim Regu Pemadam Kebakaran (RPK), Karyawan, Security, juga ada TNI/Polri serta Masyarakat Peduli Api (MPA).
“Posko ini sudah berjalan efektif sejak Januari 2020 sampai saat ini, dan Alhamdulillah sampai sejauh ini di tahun 2020 PT. AA-APP. SMF Distrik Nilo tidak ada kasus kebakaran,” ujarnya.
Selanjutnya Ukirno menambahkan, pada kedua posko tersebut terdapat masing-masing 1 set peralatan patroli. Keduanya juga aktif dijaga siang dan malam. “Hampir 17 jam kita patroli sampai pukul 23.00 Wib malam oleh seluruh tim pada setiap zona,” terang Ukirno.
Ada sarana dan prasarana sesuai dengan Permen No.32/Permen-LHK di antaranya berupa 7 unit mobil patroli, 3 unit mobil tangki Damkar, mesin pompa dari ministriker, pompa besar Tohatsu, sepeda motor lengkap dengan selang serta menara api sebagai tempat memantau serta kebutuhan pokok lainnya.
“Segala potensi termasuk masyarakat kita kolaborasikan, karena kita menduga masih maraknya tindakan okupasi dengan cara membakar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita berharap nantinya, dengan adanya posko terpadu ini, dapat meminimalisir terjadinya kebakaran di sekitar wilayah operasional perusahaan,” demikian Ukirno meyampaikan.
Salah satu personel di Posko Karhutla Terpadu dari TNI Praka Hamzah Husaini yang sedang bertugas dan tergabung di Satgas Karhutla Terpadu Distrik Nilo memberikan apresiasi dengan adanya Posko ini.
”Dengan adanya posko ini sangat membantu untuk memantau kebakaran dan kegiatan aktivitas masyarakat yang melintas di areal sekitar wilayah ini dengan adanya insiden kebakaran yang akan terjadi. Kami bersama unsur-unsur lainnya melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat, mendatangi rumah ke rumah dan memberikan arahan kepada masyarakat bahwa dengan akibat kebakaran akan menimbulkan dampak hukum, sedikit demi sedikit kami arahkan masyarakat apabila ditemui ada kebakaran segera melaporkan kepada perusahaan maupun kepada Masyarakat Peduli Api sekitar Kampung,” ungkap Hamzah.
“Kendala yang kami hadapi selama ini, masih ada juga segelintir masyarakat yang susah diarahkan, dengan alasan bahwa lahan tersebut milik mereka, apabila nanti terjadi kebakaran, kami yang membakar, sebenarnya banyak kendala-kendala yang kami hadapi dan kurang dimengerti oleh masyarakat,” demikian papar Hamzah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger ketika diminta tanggapan tentang pendirian Posko Karhutla Terpadu yang didirikan oleh APP Sinar Mas di beberapa Daerah Kabupaten Kota di Riau yang berkolaborasi dengan Satgas Daerah, Dia menyampaikan hal tersebut merupakan suatu hal yang positif
“Adanya peran serta dari dunia usaha di Provinsi Riau ini dalam menjaga untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dengan pembangunan posko-posko tersebut tentunya kita minta harus dioptimalkan betul dalam pelaksanaan di lapangan. Tentu berkoordinasi baik itu dengan Satgas Karhutla di Kabupaten/Kota, BPBD maupun komponen masyarakat yang ada di sana, saya kira bukan Sinar Mas saja yang kita minta, perusahaan-perusahaan lain harus berpastisipasi untuk ini semua,” harap Edwar Sanger.
”Alhamdulillah, kalau kita lihat cukup pesat kemajuan yang kita lakukan. Ini ditandai dengan sedikitnya jumlah lahan yang terbakar kemudian sedikitnya jumlah hotspot periode Januari sampai dengan sekarang Juli 2020. Ini tentu menandakan soliditas kita, kemudian kesiapan kita dalam rangka mengantisipasi baik itu pencegahan maupun penanganan kebakaran hutan dan lahan yang sudah ada di Provinsi Riau ini,” tambah Kepala BPBD Riau.
Jadi, lanjutnya, kebersamaan yang sudah ditanamkan selama ini, yang kemarin sudah dikordinasikan langsung oleh Gubernur Riau dengan adanya pernyataan sikap bersama, baik itu pemerintah, TNI/POLRI dunia usaha di Provinsi Riau, dalam rangka menjaga Riau untuk tidak lagi terjadi kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap mulai terrealisasi.
Sementara itu, menurut Kepala Fire Operational Management (FOM) APP Sinar Mas Region Riau, di sela-sela ketika patroli dengan helikopter Bell 412, Sabtu (1/8/2020) lalu kepada media ini menyampaikan, perusahaan PT AA bersama mitra APP. SMF telah mendirikan Posko Karhutla Terpadu dalam koordinasi dan komando Satgas Karhutla di daerah maupun Provinsi Riau dalam rangka mengantisipasi musim kemarau dan Karhutla Tahun 2020 di Provinsi Riau,
“Posko ini didirikan pada 11 tempat/wilayah Distrik yaitu: Nilo, Sorek, Malako, Gaung Kiri, Rokan, Basilam, Jurong, Bukit Kapur, Sebanga, Melibur dan Dosan/Siak. Ada pada 6 Kabupaten/Kota, hal ini setelah mempertimbangkan tingkat kerawanan dan ancaman karhutla, terutama pada daerah-daerah rawan karhutla baik yang berada di luar konsesi perusahan,” ujarnya.
“Yang mana adanya praktik membersihkan lahan dengan cara membakar yang tanpa mereka sadari api bisa merembet ke kawasan konsesi perusahaan, maupun di dalam konsesi perusahaan yang dilakukan oleh para claimer (okupasi) yang diduga sengaja membakar untuk membersihkan lahan, maupun dugaan tindakan ‘sabotase’ membakar lahan perusahaan oleh oknum-oknum agar jika terjadi kebakaran di lahan perusahaan, maka perusahaan akan jadi tertuduh membakar nantinya,” demikian Deny menyampaikan.
0 Comments