Shalat Sebagai Mikraj Mukmin

Bila seseorang senantiasa ingat kepada Allah swt, maka ia akan tenang dalam menjalani kehidupan dan menghadapi segala dinamika serta problematikanya.2 min


2
11 shares, 2 points
Sumber: Charles Bargue - Moslem at Prayer.

Shalat adalah momentum audiensi manusia dengan Tuhan. Kesempatan untuk memperbarui, memperbaiki, memperteguh,dan menyempurnakan hubungan dengan-Nya melalui pengagungan, pujian, syukur, permohonan, dan curhat mengenai segala urusan dalam segala aspek kehidupan. Allah swt berpesan dalam Alquran, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan dengan shalat; ini sungguh berat, kecuali bagi mereka yang khusuk.”  (QS 2:45).

Demikian sentralnya posisi shalat dalam Islam, sehingga Rasulullah saw bersabda, “Perbuatan seorang hamba Allah yang mula-mula diperhitungkan pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, baik pula semua amalnya, dan jika buruk, buruk pula amal lainnya.” (HR Thabrani).

Shalat adalah untuk mengingat Allah swt. Bila seseorang senantiasa ingat kepada Allah swt, maka ia akan tenang dalam menjalani kehidupan dan menghadapi segala dinamika serta problematikanya. “Sungguh, Akulah Allah: tiada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS 20:14). “Sesungguhnya manusia diciptakan serba gelisah; bila ditimpa bahaya berkeluh kesah, dan bila menerima kekayaan kikir, kecuali orang yang tekun mengerjakan shalat; mereka yang tetap setia mengerjakan shalat.” (QS 70:19-23).

Esensi shalat tertuang dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan Rasulullah saw dari Tuhannya sebagai berikut.“Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan, ‘Alhamdu lillahi rabbil-‘alamin’,  Aku berkata, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Jika ia mengucapkan, ‘Ar-rahmanir-rahim’, Aku berkata, ‘Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.’ Jika ia mengucapkan, ‘Maliki yaumiddin’, Aku berkata, ”Hamba-Ku telah memuliakan dan pasrah kepada-Ku.” Jika ia mengucapkan, ‘Iyyaka na’budu wa`iyyaka nasta’in’, Aku berkata, ‘Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku; baginya apa yang ia minta.’ Dan jika ia mengucapkan, ‘Ihdinash-shirathal-mustaqim, shirathal-ladzina an’amta ‘alaihim ghairil-maghdhubi ‘alaihim waladh-dhallin’, Aku berkata, “Ini untuk hamba-Ku dan baginya apa yang ia minta.” (HQR Muslim).

Tidak sempurna shalat seseorang tanpa membaca Al-Fatihah. Shalat niscaya dilaksanakan dengan khusyuk. Peliharalah selalu semua shalat dan shalat pertengahan; dan berdirilah di hadapan Allah dengan sekhusyuk hati… (QS 2:238).

Ikrar yang mesti diulang-ulang oleh setiap mukmin dan diresapkan dalam hati, pikiran, dan perasaannya ialah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku demi Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya.” (QS 6:162).

Rasulullah saw meriwayatkan dari Tuhannya dalam hadis qudsi, “Aku hanya akan menerima shalat dari seseorang yang rendah hati karena keagungan-Ku, tidak rewel pada ciptaan-Ku, tidak terus-menerus durhaka kepada-Ku; menghabiskan waktu siangnya untuk mengingat-Ku, menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan yang membutuhkan bantuan, dan para janda serta orang yang kena musibah. Aku akan melindunginya dengan kemuliaan-Ku.” (HQR al-Bazzar).

Setiap mukmin patut memanjatkan doa dan memohon kepada Allah swt setiap saat, “Tuhan, jadikanlah aku orang yang tetap mendirikan shalat, juga keturunanku. Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku. Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orangtuaku, dan orang-orang beriman pada hari diadakan perhitungan.” (QS 14:40-41).

 

Dalam Sujud

Allah, Engkau Maha Besar
Jauhkan aku dari segala salah
Seperti Kau jauhkan timur dan barat
Bersihkan aku dari kesalahan
Seperti pakaian putih bersih dari kotoran
Cucilah segala salahku dengan air, salju dan embun.

Dengan nama-Mu Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih
Segala puji bagi-Mu, Pemelihara Semesta alam
Maha Pemurah, Maha Pengasih
Penguasa Hari Perhitungan
Engkaulah Yang kusembah, dan hanya kepada-Mu aku mohon pertolongan
Tunjuki aku jalan lurus
Jalan mereka yang Kauberi segala kenikmatan
Bukan yang mendapat murka
Bukan pula yang sesat jalan
Ya Allah, kabulkan permohonanku.

Allah, Engkau Maha Besar
Engkau Maha Suci
Dengan memuji-Mu aku mohon ampun.

Semoga Engkau mendengar orang yang memuji-Mu.
Ya Tuhan pemelihara kami, hanya untuk-Mu segala pujian.

Allah, Engkau Maha Besar
Ampunilah
Kasihanilah
Cukupilah
Tunjukilah
Curahkanlah rezeki untukku.

Allah, Engkau Maha Besar
Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebaikan adalah milik-Mu
Keselamatan, rahmat dan berkah-Nya semoga terlimpah bagimu Nabi
Juga bagi kami dan hamba-hamba-Nya yang baik
Aku bersaksi, tiada tuhan melainkan Engkau
Aku bersaksi, Muhammad hamba dan utusan-Mu.
Tuhan, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarga
Sebagaimana Engkau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarga
Berkahikah Muhammad dan keluarga
Sebagaimana Kauberkahi Ibrahim dan keluarga
Sungguh, Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia.
Berbahagialah dengan rahmat dan berkah-Nya!

Baca tulisan-tulisan Muhammad Chirzin lainnya: Kumpulan Tulisan Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag.


Like it? Share with your friends!

2
11 shares, 2 points

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
3
Cakep
Kesal Kesal
1
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
1
Tidak Suka
Suka Suka
3
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
2
Wooow
Keren Keren
2
Keren
Terkejut Terkejut
1
Terkejut
Muhammad Chirzin
Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. adalah guru besar Tafsir Al-Qur'an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Anggota Tim Revisi Terjemah al-Qur'an (Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an) Badan Litbang Kementrian Agama RI.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals