Langkah Awal

“Peran dalam kehidupan ini tergantung pada penyadaran bahwa manusia diciptakan dengan potensi yang ia miliki, ​yang nantinya melahirkan sesuatu yang hasan(baik), 1 min


palembang.tribunnews.com

Langkah Awal
Peran dalam kehidupan ini tergantung pada penyadaran bahwa manusia 
diciptakan dengan potensi yang ia miliki,
yang nantinya melahirkan sesuatu yang hasan(baik), 
dan manusianya menjadi pelaku kebaikan tersebut atau Muhsin.”

 

Jika melihat roti maka akan muncul rasa ingin tahu dari apa sebenarnya roti tersebut, lantas bagaimana cara membuatnya? Setelah itu untuk apa orang membuat roti? Pertanyaan dasar seperti inilah yang seharusnya setia orang fikirkan dan tampung dalam perbendaharaan dialektika kehidupannya, tidak lantas kemudia memberi kesimpulan bahwa roti itu enak dan mengenyangkan, tanpa tahu bahan dan cara pembuatannya.

Hal inilah yang saat ini salah kaprah dalam dunia pendidikan (walaupun tidak semua) dimana dengan harapan semakin banyak lembaga pendidikan mulai dari yang masih dasar sekali yakni kelas usia dini sampai pada kelas-kelas diskusi bebas para mahasiswa, masih saja menganggap bahwa jika memasuki dunia pendidikan maka akan bertemu dengan tugas-tugas dan pencapaian-pencapaian yang bersifat kompetitif, padahal prinsip pendidikan adalah wiyata atau pendampingan dan penumbuhan rasa tanggung jawab.

Setidaknya pendidikan yang sesungguhnya dimulai sejak ia pertama kali dalam gendongan sang ibu lebih tepatnya pendidikan keluarga yang memberi ruang sebebas-bebasnya pada anak untuk menemukan dirinya dalam setiap apa yang ia lakukan dengan adanya bimbingan dari keluarga terutama orang tuanya, karna disanalah anak akan menemukan rasa tanggung jawab akan apa yang harus ia lakukan pada usia dan masa-masa tersebut.

Dengan demikiantanggung jawab bukan hanya pada masalah yang bersifat principal dan empiris saja, namun juga pada sesuatu yang melekat secara fitrah dalam diri anak tersebut. Langkah awal penyadaran inilah yang kemudian merangsang setiap anak untuk belajar menjadi pribadi yang selalu berkembang, kata kuncinya adalah selalu mengapresiasi, dimana hal tersebut pun juga menjadi salah satu kebutuhan scunder satiapa manusia, yakni rasa ingin diapresiasi, dipuji dan dibanggakan.

Oleh karnanya harus ada apresiasi yang berupa apapun terhadapa anak atau peserta didik agar mereka tahu bahwa sebenarnya secara fitrah mereka memiliki kemampuan yang sangat berpotensi untuk mengembangkan pribadinya dan bermanfaat bagi sesame nantinya, dan hal ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan dengan segala potensi yang mereka miliki (fi ahsani taqwim).

Yang jika dikembalikan pada pernyataan diatas bahwa roti terbuat dari apa dan bagaimana caranya maka manusia atau peserta didik yang dilahirkan dalam bentuk penciptaan dengan segala potensinya maka akan meraih kebaikan (Hasan) dan menjadi pelaku penyadaran tanggung jawab yang baik (Muhsin).


Like it? Share with your friends!

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
0
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
2
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
0
Wooow
Keren Keren
0
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
Ahmad Dahri

Master

Ahmad Dahri atau Lek Dah adalah santri di Pesantren Luhur Bait al hikmah kepanjen, juga nyantri di Pesantren Luhur Baitul Karim Gondanglegi, ia juga mahasiswa di STF Al Farabi Kepanjen Malang. Buku terbarunya adalah “Hitamkah Putih Itu?”

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals