Jutaan huruf terlaksana, ribuan kata meluncur dari singgasana, barisan kalimat melesat kuasa dan deretan paragraf membuat titik nyata. Cerita-cerita berubah menjadi antologi dalam memori, pertanyaan dan jawaban menjadi rantai keyakinan, kritik dan saran merubah kebiasaan dan setiap masukan menjadi ajang perubahan.
Terimakasih Kawan, yang menjadi setiawan dalam mendengarkan cerita tak beralasan walaupun aku menjengkelkan semoga kau tetap kerasan. Untuk hari esok walaupun kita tak bertatap sosok, semoga engkau tak berbelok ke setiap arah yang mengolok-olok. Untuk masa nanti, tetaplah jaga diri dari segala pengaruh tak berarti. Tingkatkan keyakinan pada Ilahi yang mengatur gerak-gerik bumi agar hidup selalu terawasi.
Pada orang lain jangan lupa, tebarkan kasih sayang antara sesama, mekarkan sapa yang menjadi awal cerita, kobarkan tawa riang gembira agar terjaga dari setiap duka. Pada orang tua hendaklah berbakti, jangan pernah untuk menyakiti, setiap perintah taati dan setiap larangan jauhi. Mintalah do’a dengan hati karena mereka selalu menanti kebahagiaanmu di kelak hari.
Mereka pergi sana-sini, hanya untuk mencari sesuap nasi, mereka rela badan remuk redam, tak bisa tidur di kala malam, menyusuri setiap suasana kelam dalam keheningan kalam, karena tak ingin mewariskan kenangan masa silam. Pada guru hendaklah taat agar mendapat ilmu yang bermanfaat untuk kebahagiaan yang tak sesaat. Ilmu-ilmu yang telah tercatat, di kemudian hari akan melesat menjadi butiran-butiran semangat. Ingatlah setiap pesan mereka yang akurat agar hidup lebih bermartabat.
Teruslah berjuang! Masa depan tidak hanya dapat sekedar diterawang tetapi harus masuk sekalipun itu jurang. Raihlah segala citamu yang menjulang sekalipun harus terbang melayang. Rajut asa, raih cita-cita. Berdo’a dan berusaha dan tetaplah berkarya.
Maaf, atas setiap tingkah yang menjadikan deretan langkah dalam laku lampah yang salah. Maaf juga atas semua dan jika suatu hari aku tak sama, tak berucap kata, tak bertatap muka, tak menyapa, dan tak melakukan semua seperti biasa. Maafkan aku. Bukan karena aku berbeda, melainkan karena kau tak bisa, aku tak bisa, aku tak bisa walaupun seringkali mencoba namun hasilnya tetap saja. Mungkin hal itu dapat membuat kau curiga dengan kelakuanku yang tak biasa hingga membuat kau kecewa.
Terimakasih atas semua yang kau berikan, saran, kritikan, masukan maupun pesan dan semua kejadian yang tak dapat tergantikan. Semoga esok hari, kau dapat sahabat sejati yang selalu memotivasi, yang dapat membuat kau bahagia tak terperi, dan menjadikan kau lebih berarti. Menjadikan kau bahagia dalam setiap suasana, menjadikan kau ceria dalam keadaan terjaga dan menjadikan kau tenang di kala malam tiba.
0 Comments