Islam mewajibkan setiap insan untuk menuntut ilmu dimulai dari buaian hingga ke liang lahat. Dan setiap orang yang menimba ilmu pasti menginginkan ilmu yang dimilikinya bermanfaat.
Di sini akan diuraikan ciri-ciri orang yang ilmunya bermanfaat berdasarkan hujah Imam Ghazali.
Pertama, ilmu manfaat adalah ilmu yang menambahkan rasa takut kepada Allah dengan bukti nyata dalam kesehariannya yaitu dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya.
Telah dijelaskan di dalam kitab-kitab klasik bahwasanya jika seseorang memiliki ilmu akan tetapi sengaja tidak mengamalkannya maka baginya siksa neraka mendahuluinya dari para penyembah berhala, “wal yaudzubillah“.
Kedua, ilmu manfaat adalah yang selalu mengoreksi diri sendiri dari pada sibuk mencari kesalahan-kesalahan orang lain, dalam istilah Jawa disebutkan “ora ngeroso kminter” tidak merasa dirinya lebih pintar dan lebih baik dari pada orang lain.
Ketiga, ilmu manfaat juga ditandai dengan bertambahnya kesungguhan dan keistiqamahan beribadah dalam kesehariannya. Yang dimaksud beribadah di sini bukanlah hanya shalat, puasa dan ibadah wajib lainnya, melainkan dengan membantu orang lain, meringankan beban sesama muslim dan bergaul dengan baik bahkan kepada orang yang berperilaku buruk terhadapnya.
Keempat, semakin zuhud, yakni sedikitnya seseorang tersebut dalam menyukai hal yang condong kepada duniawi. Namun bukan berarti tidak butuh dunia sama sekali, tetapi menghindari ketergantungan yang berlebihan terhadap dunia yang tampak dari sifat tamak, rakus, dan serakah. Adapun hal keduniawian itu seperti harta, pangkat, kekuasaan, dan lain sebagainya.
Kelima, dapat dilihat jika seseorang lebih menyukai amalan-amalan untuk bekal akhiratnya dan mengerjakannya semata-mata hanya mengharapkan keridhaan dari Allah Swt.
Keenam, dapat dirasakan oleh seseorang dengan terbukanya mata batin “futuh”, yakni selalu melihat dirinya lebih buruk dan hina dibandingkan dengan hamba-hamba Allah yang lainnya. Merasa tidak ada yang harus disombongkan atas dirinya.
Ketujuh, dapat mengetahui tipu daya dan bujukan setan kepadanya. Ia bisa membedakan mana perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan dasar ilmu dan hati dengan perbuatan yang dilakukan dengan nafsu semata.
Adapun Imam Ghazali memberikan tiga resep agar kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, adapun resep-resep itu sebagai berikut:
Pertama, dengan berusaha untuk meninggalkan kemaksiatan baik ketika keadaan ramai ataupun sepi.
Kedua, dengan menghormati ilmu dan para penyampai Ilmu (guru).
Ketiga, melakukan “riyadah”, upaya mengendalikan hawa nafsu dalam dirinya.
Itulah di antara ciri-ciri seseorang yang mendapatkan ilmu yang bermanfaat, semoga kita semua termasuk ke dalam orang-orang yang mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin..
_ _ _ _ _ _ _ _ _
Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! Selain apresiasi kepada penulis, komentar dan reaksi Anda juga menjadi semangat bagi Tim Redaksi 🙂
Silakan bagi (share) ke media sosial Anda, jika Anda setuju artikel ini bermanfaat!
Jika Anda ingin menerbitkan tulisan di Artikula.id, silakan kirim naskah Anda dengan bergabung menjadi anggota di Artikula.id. Baca panduannya di sini!
Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook Artikula.id di sini!
0 Comments