-
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Apakah Perempuan Perlu Dilibatkan dalam Moderasi Beragama? 2 bulan, 2 minggu lalu
Pada 25 Oktober lalu, diketahui seorang perempuan menerobos keamanan istana dengan menodongkan senjata api berjenis FN. Dia kemudian diamankan dan disebut-sebut terafiliasi dalam sebuah kelompok keagamaan yang […]
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Mahsa Amini dan Teriakan Perempuan Iran 3 bulan, 3 minggu lalu
Penangkapan Mahsa Amini oleh polisi moral Iran (Gasht-e Ershad) menjadi perhatian dunia. Karena penangkapan tersebut berhubungan dengan pakaian yang ia kenakan. Penangkapan itu bermula ketika ia tidak memakai […]
-
Khairul Huda dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 1 tahun, 1 bulan lalu
-
Sukma Wahyuni mengubah gambar riwayat mereka 1 tahun, 4 bulan lalu
-
Sukma Wahyuni commented on the post, Ada Apa dengan Child-free? 1 tahun, 4 bulan lalu
Terima kasih telah mengapresiasi tulisan ini. Dengan segala proses yang dilalui, semoga semakin lebih baik ke depannya…
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Ada Apa dengan Child-free? 1 tahun, 5 bulan lalu
Child-free simpelnya diartikan sebagai pilihan untuk tidak memiliki anak. Pilihan ini pastinya dipertimbangkan dengan berbagai aspek yang dianggap sebagai ketidaksiapan keluarga untuk memiliki dan merawat anak. […]
-
Sukma Wahyuni membalas 1 tahun, 4 bulan lalu
Terima kasih telah mengapresiasi tulisan ini. Dengan segala proses yang dilalui, semoga semakin lebih baik ke depannya…
-
-
Ahmad Dahri dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 1 tahun, 5 bulan lalu
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Alasan Sinetron “Suara Hati Istri” Tidak Layak untuk Ditonton 1 tahun, 7 bulan lalu
Sinetron yang tayang di salah satu stasiun TV swasta Indonesia sedang dikecam habis-habisan oleh netizen, aktivis perempuan, pemerhati tayangan dan berbagai kalangan lainnya. Pengecaman tersebut dilatarbelakangi […]
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Perempuan Pelakor dan Laki-laki Suci Tanpa Dosa 1 tahun, 10 bulan lalu
Term “Pelakor” santer terdengar akhir-akhir ini. Hal ini disebabkan munculnya berita secara besar-besaran mengenai perselingkuhan seorang public figure. Tidak menjadi sebuah rahasia umum lagi, bahwa public fig […]
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Aurat Perempuan dalam Aneka Interpretasi: Butuh Interpretasi Baru? 1 tahun, 11 bulan lalu
Pembahasan mengenai perempuan memanglah epik, karena tidak pernah ada habis-habisnya. Termasuk pembahasan aurat bukanlah hal baru dalam kehidupan beragama kita (red: Islam). Meskipun sudah jelas terdapat dalil […]
-
Naimatus Tsaniyah dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 1 tahun, 11 bulan lalu
-
Duljabbar dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 1 tahun, 11 bulan lalu
-
Sukma Wahyuni commented on the post, Pergerakan, Cinta, dan Luka.(1) 2 tahun lalu
Dihhh. Bersambung pula…🙃
-
Salman Rusydie Anwar dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 2 tahun lalu
-
Roni Ramlan, M.Ag dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 2 tahun lalu
-
Nur Hikmah dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 2 tahun lalu
-
Latifullah dan
Sukma Wahyuni sekarang adalah kawan 2 tahun lalu
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Polemik RUU Omnibus Law Cipta Kerja: Perjuangan yang Belum Berakhir 2 tahun, 2 bulan lalu
Pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 5 Oktober lalu mengundang beragam reaksi. RUU ini (dalam Bab II Pasal 4) mengatur kebijakan meliputi: 1). Peningkatan ekosistem […]
-
Sukma Wahyuni wrote a new post, Hakikat Kebahagiaan dalam Filosofi Teras 2 tahun, 3 bulan lalu
Berawal dari kejenuhan mengerjakan tugas akhir, membaca buku berjudul Filosofi Teras adalah pelarian yang tak terlalu buruk, pikirku. Mata yang memerah karena terus-menerus memandangi laptop mulai menunjukkan […]
-
Roni Ramlan, M.Ag membalas 2 tahun, 3 bulan lalu
Mantul. Btw, tatkala menyicipi setiap kalimat dari tulisan itu aku berani menyebutkan kalau lahirnya tulisan ini tidak lain adalah wujud katarsis penulis. Selain itu aku mengendus bau frustasi dan depresi yang dirasakan oleh penulisnya lho. Barang kali itu efek samping bergumul dengan tugas terakhir bagi mahasiswa yang ada di semester akhir.
Ohya, membincang tentang kebahagian memang tidak melulu berpusat pada kuantitas materi. Kalau menurutnya Ibnu Miskawaih, Sa’adah (kebahagian) itu muncul bukan lantaran kontrol atas mindset semata, melainkan bermula dari bagaimana manusia mampu mengendalikan jiwa yang berparas nafsu yang bergejolak di dada, yang kemudian diseimbangkan dengan penggunaan akal secara optimal. Nah, sebagai tanda dari adanya kebahagian di dalam diri personal tersebut, maka akan tampil dari perbuatan-perbuatan luhur yang senantiasa dikerjakannya. Insan kamil sebagai representasinya. sebagai contoh dalam realitas kehidupan salah satu dari tanda kebahagiaan itu dengan adanya sikap syukur, qona’ah, kasih sayang, cinta dan ikhlas. Bagimanapun hidup itu sawang sinawang, masing-masing kita tidak pernah mampu memukul rata “sama” setiap upaya manusia menjalani kehidupan.
-
- Muat lagi