Perdamaian dalam Al-Quran

Perdamaian adalah dambaan setiap umat manusia. Agama sangat berperan untuk memperbaiki, mewujudkan, dan mengokohkan perdamaian.3 min


3
3 points

Allah swt Maha Damai dan Sejahtera.

Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata; Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Maha Raja, Mahasuci, Maha Damai dan  Sejahtera, Maha Mengaruniakan keamanan, Maha Memelihara, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Tinggi. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sekutukan. Dialah Allah, Pencipta, Yang mengadakan, Pemberi bentuk dan rupa. Milik-Nya asma` al- husna (nama-nama Allah yang terbaik). Bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Hasyr/59:22-24).

Mendamaikan kelompok yang berselisih secara adil, menghindari perilaku olok-olok, prasangka buruk, dan mencari-cari kesalahan, serta menggunjing.

Jika dua kelompok orang beriman bertikai, damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap yang lain, tindaklah kelompok yang berbuat aniaya itu, sehingga kembali pada perintah Allah. Jika dia telah kembali, damaikanlah antara keduanya dengan adil. Berlaku adillah, sesungguhnya Allah menyintai orang-orang yang berlaku adil.  Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Wahai orang-orang beriman, janganlah suatu kaum laki-laki mengolok-olok yang lain. Boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik daripada mereka. Jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olok yang lain. Boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik daripada mereka. Janganlah mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelar-gelar buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah kefasikan sesudah iman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang  zalim. Wahai orang-orang beriman, jauhilah banyak sangkaan buruk, karena sebagian dari sangkaan itu dosa; dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain serta jangan saling menggunjing satu sama lain. Adakah di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (QS Al-Hujurat/49: 9-12).

Menghindari perbantahan dan perselisihan serta bersabar.

Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; janganlah berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu gentar dan kehilangan kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al-Anfal/8:46).

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, serta ulil amri di antara kamu. Jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), bila kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya. (QS An-Nisa`/4:59).

Jika mereka condong kepada perdamaian, condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Anfal/8:61).

Mendamaikan pasangan suami dan istri.

Jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya. Perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS An-Nisa`/4:128).

Jika kamu khawatir ada persengketaan antara keduanya, kirimlah seorang juru pendamai  dari keluarga laki-laki dan seorang juru pendamai dari keluarga perempuan. Jika kedua orang juru pendamai itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS An-Nisa`/4:35).

Taman surga kampung damai.

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di dekat mata-mata air yang mengalir. (Dikatakan kepada mereka), “Masuklah ke dalamnya dengan damai dan sejahtera lagi aman.” Kami lenyapkan segala rasa dendam dalam hati mereka, sedangkan mereka merasa bersaudara; duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan tidak akan dikeluarkan darinya.  (QS Al-Hijr/15:45-48).

Inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan. (QS Al-An’am/6:126-127).

Allah menyeru manusia ke darussalam (surga, kampung damai), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS Yunus/10:25).

Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan pasangan-pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa yang mereka minta.(Kepada mereka dikatakan), “Damai, sejahtera.” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS Yasin/36:55-58).

Nilai-nilai perdamaian universal.

  • Perdamaian adalah dambaan setiap umat manusia. Agama sangat berperan untuk memperbaiki, mewujudkan, dan mengokohkan perdamaian.
  • Setiap agama memiliki nilai kasih sayang, penghargaan, persaudaraan, keadilan, kerendahan hati, kerja sama, tanggung jawab, perdamaian, kebahagiaan, dan toleransi.
  • Keimanan, kepercayaan, dan keyakinan setiap agama tidak membenarkan tindakan kekerasan apa pun terhadap pemeluk agama yang sama ataupun agama yang berbeda.
  • Setiap pemeluk agama niscaya menghormati dan menghargai kepercayaan dan keimanan yang dianut oleh kelompok lain.
  • Para pemimpin hendaknya menyumbangkan pemikiran tentang agama sebagai kekuatan untuk mewujudkan perdamaian dan peran konstruktifpemeluknya.
  • Prinsip belas kasih di dalam jantung seluruh agama mengimbau kita untuk selalu memperlakukan semua orang lain sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan.
  • Belas kasih mendorong kita untuk menghapuskan penderitaan sesama manusia dan memperlakukan setiap orang  dengan keadilan, kesetaraan, dan kehormatan mutlak.
  • Bertindak atau berbicara kasar karena kebencian dan menghasut dengan merendahkan orang lain merupakan penyangkalan kemanusiaan kita bersama.
  • Mengembalikan belas kasih ke pusat moralitas dan agama serta mendukung apresiasi positif atas keragaman budaya dan agama.
  • Menjadikan belas kasih sebuah kekuatan yang dinamis yang dapat menembus batas-batas politik, dogmatis, ideologi, dan agama sebagai jalan menuju pencerahan.
  • Melakukan pemulihan dan pembangunan kembali serta mendorong perdamaian berkelanjutan menuju masyarakat dunia yang demokratis, sejahtera, aman, dan damai.
  • Pancasila harus menjadi prinsip pemberadaban manusia dan bangsa Indonesia, penghapusan kekerasan, ketidakadilan, dan kesenjangan hidup.
  • “Dunia ini sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia, tetapi tidak pernah cukup untuk memuaskan keserakahan seorang anak Adam saja.” (Mohammad Ali Jinnah)
  • “Saya tidak melihat dosa yang lebih besar daripada menindas mereka yang tidak bersalah dengan mengatasnamakan Tuhan.” (Mahatma Gandhi)
  • “Agama dan filsafat adalah dua sendi kehidupan yang sama-sama dipakai dan sama-sama dipelihara.” (Immanuel Kant)

Damai itu indah
Damai itu berkah
Damai itu bahagia dan membahagiakan
Damai itu senang dan menyenangkan
Damai itu ceria dan menceriakan
Damai itu dinamis dan romantis.

*) Catatan disampaikan dalam Festival Kebhinekaan Nusantara: Pameran Religius Nusantara dan Ikrar Kebhinekaan serta Pendarasan Kitab Suci tentang perdamaian yang diselenggarakan dalam rangka Hari Perdamaian Internasional di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, Sabtu, 27 Oktober 2018.  


Like it? Share with your friends!

3
3 points

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
0
Sedih
Cakep Cakep
1
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
3
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
2
Wooow
Keren Keren
4
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
Muhammad Chirzin
Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. adalah guru besar Tafsir Al-Qur'an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Anggota Tim Revisi Terjemah al-Qur'an (Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an) Badan Litbang Kementrian Agama RI.

One Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals