Kemajuan adalah dambaan setiap insan. Maju berarti tampil, lanjut, melaju,mengencang; berkembang, menanjak, meningkat, tumbuh; modern, progresif, reformis, revolusioner. Kemajuan artinya kesuksesan, perkembangan, pertambahan, pertumbuhan, progres.
Kemajuan yang diidamkan setiap orang meliputi segala bidang dan aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya, agama, jasmani, maupun rohani. Kemajuan hidup itu tak mungkin datang tiba-tiba, melainkan harus diusahakan dan diperjuangkan dengan sungguh-sungguh serta berkesinambungan.
Setiap orang tahu jalan menuju sukses, tetapi tidak semua orang menempuhnya. Boleh jadi orang gagal itu karena belum menempuh jalan itu, atau kurang yakin dengan kemampuannya. Bukankah siapa saja yang menempuh jalan akan sampai, walaupun untuk itu ia harus rela mendaki gunung, menuruni lebah dan ngarai serta melintasi onak dan duri? Where there is a will there is a way! “Hidup tanpa tantangan bagaikan bumi kehilangan matahari,” kata Jean Paul Sarte.
Allah swt berpesan dalam Al-Quran,
Bekerjalah demi kebaikan! Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu. Kemudian, kamu dikembalikan kepada Yang Mahatahu segala yang gaib dan yang nyata, lalu diberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS 9:105).
Tiada kelezatan kecuali setelah bersusah-payah. There is no sweet without sweat. There is no a free lunch. Andaikata ilmu dapat digapai dengan lamunan, tentu tak akan ada orang bodoh di muka bumi. Langit pun tak pernah menurunkan hujan emas. “Hidup tak lain adalah petualangan yang menantang. “ Demikian kata Helen Keller. “Penderitaan selalu menuju jalan terang. Jika tidak demikian, penderitaan itu adalah hasil perbuatan iblis,” tukas Owen Merrendish.
Kenikmatan hidup itu bahkan diperoleh ketika seseorang sedang berusaha. Anak-anak memperoleh kesenangan ketika tengah bermain. Para petani memperoleh pengharapan ketika menabur benih dan menyiangi tanaman. Para guru memperoleh kepuasan ketika membelajarkan murid-murid. Para dai memperoleh penghiburan saat berdakwah.
Para pemimpin memperoleh kebahagiaan ketika mengabdi sepenuh hati. “Tanpa perjuangan visi besar akan tetap menjadi angan-angan; tidak ada hasil memuaskan yang dapat dicapai tanpa cucuran keringat dan darah.” Begitu tutur Kazuo Inamori.
Tuhan Yang Maha Bijaksana memberikan anugerah talenta pada setiap anak manusia.Keunggulan seseorang diakui ketika ia melakukan apa yang orang kebanyakan tidak dapat melakukannya. Menurut analisis William James, rata-rata setiap orang hanya mengembangkan sepuluh persen dari bakat dan kemampuannya yang terpendam. Manusia pada umumnya hidup jauh dari batas kemampuannya.
Kesuksesan selalu menyertai mereka yang tak pernah takut gagal. Orang yang takut salah telah salah dan orang yang takut gagal telah gagal. Manakala orang-orang menyapa bernada merendahkah, “Tidak bosankah engkau dengan 99 kali kegagalan dalam percobaan – gagal maning gagal maning?” dengan tenang dan percaya diri Thomas Alva Edison menjawab, “Saya telah menemukan 99 cara yang salah untuk membuat lampu berpijar.”
Orang sulit maju jika tidak mempunyai contoh selain dirinya sendiri. Untuk sukses orang tidak harus mengalami kegagalan lebih dahulu. Dengan mengikuti jalan-jalan kesuksesan yang telah ditempuh orang lain niscaya seseorang sampai di tempat yang sama. Bila engkau berjumpa dengan orang yang hebat dan mengagumkan, ketahuilah bahwa ia telah melakukan apa yang belum engkau lakukan.
Kemampuan kita untuk meraih sukses dalam perjalanan hidup yang panjang ini tidak tergantung hanya pada inteligensia. Orang yang sederhana tapi tekun dan mau bersungguh-sungguh akan lebih sukses daripada mereka yang cerdas tetapi lemah kemauan. Herbert N Casson berfilsafat, “Akhir perjalanan jauh, yang pengecut tak pernah berangkat dan yang lemah runtuh di tengah jalan.”
Allah swt berpesan dalam Al-Quran,
Sungguh, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu bangsa sebelum mereka mengubah dirinya sendiri. Jika Allah hendak menjatuhkan hukuman kepada suatu bangsa, taka da yang dapat menolaknya, juga tak ada yang dapat melindungi selain Dia. (QS 13:11).
Itulah, karena Allah tak pernah mengubah nikmat yang dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum jika mereka tidak mengubah nasib mereka sendiri. Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu. (QS 8:53).
“Jangan menjalani hidup hanya sebatas pengharapan-pengharapan. Keluarlah dari sana dan lakukan sesuatu yang luar biasa,” demikian, kata Wendy Wesserstein. Pepatah Arab mengatakan, “I’malu fauqa ma ‘amilu – lakukanlah melebihi apa yang orang-orang lain lakukan.”
Henry Bulwer berpetuah, “Tersimpan kekuatan dahsyat dalam keyakinan. Jika orang yakin bahwa ia dilahirkan untuk melaksanakan sesuatu yang tampaknya mustahil, hampir dapat dipastikan ia sanggup melaksanakan hal itu sebelum ia meninggal dunia.” Do the best!
Baca tulisan-tulisan Muhammad Chirzin lainnya: Kumpulan Tulisan Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag.
0 Comments