Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam. Dialah hamba pilihan Allah swt sebagai rahmat untuk penghuni alam semesta. Sungguh, Nabi Muhammad saw berakhlak agung. Akhlak Rasulullah saw adalah Alquran.
Sesungguhnya di dalam Alquran ini benar-benar ada peringatan bagi kaum pengabdi.
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, Nabi Muhammad saw, melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta.
Katakanlah, Nabi Muhammad saw, kepada siapa pun yang dapat engkau jangkau, “Sesungguhnya intisari ajaran yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa, maka apakah kamu orang-orang Muslim, tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah?”
Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Aku telah menyampaikan kepada kamu semua yang diperintahkan Allah swt kepadaku untuk menyampaikannya, dan dengan demikian kamu memiliki pengetahuan yang sama. Dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh.”
Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan yang terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan.
(QS 21:106-110).
Nabi Muhammad saw datang membawa pesan untuk membaca, memperoleh ilmu, takut kepada Allah swt, dan beribadah, serta mencintai-Nya. Ilmu diarahkan untuk membuat seseorang takut kepada Allah saw dan mencintai-Nya. Ilmu adalah salah satu sayap Islam. Sayap satunya adalah kebebasan dengan memfungsikan akal pikiran, perasaan dan kalbu secara saksama.
Sesungguhnya engkau benar-benar berada di atas budi pekerti yang agung. Maka engkau akan melihat dan mereka, orang-orang kafir pun, akan melihat. (QS 68:4-5).
Sungguh, pada Rasulullah saw suri teladan baik bagi orang yang senantiasa mengharap rahmat Allah swt dan kebahagiaan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah. (QS 33:21).
Demi Allah, sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul, Nabi Muhammad saw, dari kalangan kamu sendiri, berat terasa olehnya apa yang telah menderitakan kamu semua, sangat menginginkan kebaikan bagimu; terhadap orang-orang mukmin sangat penyantun, lagi pengasih. (QS 9:128).
Ketika lentera tauhid sudah padam di penjuru dunia dan kegelapan hampir menutupi akal manusia, Allah swt menurunkan risalah samawi terakhir ke bumi. Fajar kenabian terbit dari lembah tandus yang tanpa tanaman di dekat Rumah-Nya, membenarkan ajaran Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa as.
Orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah kepada umat masing-masing, mereka takut kepada-Nya dan mereka tidak takut kepada seorang pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki dewasa di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS 33:39-40).
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di satu lembah yang tidak dapat mempunyai tanaman, Mekah, di dekat rumah-Mu, Baitullah, yang dihormati. Tuhan, penempatan mereka di sana itu agar mereka melaksanakan shalat secara sempurna dan berkesinambungan, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS 14:37).
Rasulullah saw menegaskan bahwa tidak ada tuhan yang sesungguhnya selain Allah. Tidak ada yang berhak disembah selain Dia. Seruan ini meruntuhkan tuhan-tuhan yang ada di bumi, baik berupa kepentingan pribadi, kekayaan, kekuasaan, pemerintahan, konsep-konsep, nilai-nilai leluhur dan nenek moyang, patung-patung batu dan kayu, dan segala yang diklain sebagai tuhan.
Kami iringkan jejak mereka, nabi-nabi Bani Israil, dengan Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah anugerahkan kepadanya Injil. Di dalamnya terdapat petunjuk dan dan cahaya yang menerangi, dan kitab Injil itu membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat, dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Hendaklah orang-orang yang mengaku sebagai pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang fasik, keluar dari ketaatan kepada Allah.
Dan Kami telah turunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad saw, Kitab Alquran dengan haq, benar dan mengandung kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, dari kitab-kitab dan batu ujian terhadapnya; maka putuskanlah perkara di antara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Bagi masing-masing umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat saja, tetapi Dia hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat aneka kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang kamu telah berselisihkan dalam menghadapinya (QS 5:46-48).
Rasulullah saw menjelaskan bahwa kematian adalah perpindahan dari satu rumah ke rumah yang lain. Kematian bukan bukan babak akhir yang tidak jelas bagi kehidupan yang tidak dimengerti. Kematian hanyalah perpindahan. Takut pada kematian tidak lantas menyelamatkan seseorang dari kematian itu sendiri, dan menjaga kehidupan bukan berarti seseorang bisa memperpanjang usia. Ajal segala sesuatu sudah tertulis. Dengan begitu, keberanian merupakan salah satu unsur kepribadian Islam dan menjadi struktur sel-sel dalam tubuh setiap muslim. Rezeki manusia selama hidup di dunia pun sudah ditanggung oleh Alah swt.
Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata, Lauh Mahfuzh (QS 11:6).
Di bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah swt bagi orang-orang yang yakin. Danjuga pada diri kamu sendiri. Maka tidakkah kamu memperhatikan? Dan di langit terdapat sebab-sebab perolehan rezeki kamu dan terdapat pula apa yang dijanjikan Allah swt kepadamu, yaitu keniscayaan Hari Kiamat, surga dan neraka (QS 51:20-22).
Rasulullah saw telah menerangkan hikmah kehidupan dan kematian dengan menyampaikan firman Allah swt,
Maha Melimpah kebajikan Dia Yang di tangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, sehingga Dia mengetahui di alam nyata siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS 67:1-2).
Allah swt bershalawat atas kehadiran Nabi Muhammad dengan melimpahkan rahmat dan berkah-Nya, para malaikat bershalawat dengan memuji dan memohonkan keselamatan atasnya, dan kaum muslimin bershalawat menghormati dan memuliakannya.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan yang sempurna kepadanya. (QS 33:56).
Baca tulisan-tulisan Muhammad Chirzin lainnya: Kumpulan Tulisan Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag.
0 Comments