Mendekatkan hadis pada generasi milenial melalui media sosial merupakan cara yang cukup efektif. Hal ini mengingat karena kehidupan mereka sangat dekat dan akrab dengan media sosial. Penyebaran hadis melalui media sosial juga bisa untuk mengimbangi penyebaran berita-berita hoaks yang banyak tersebar di kalangan masyarakat.
Bisa dilihat di lapangan bahwa merebaknya tren hijrah di kalangan milenial juga tak lepas dari peran medsos, sehingga narasi-narasi hijrah dapat menyebar secara masif dan efektif.
Mendekatkan hadis pada generasi millenial melalui media online bisa dilakukan dengan jalan:
1. Membuat status di Whatsapp, instagram, facebook, dan twitter.
2. Membuat artikel hadis untuk diposting di website atau blog.
3. Membuat konten video singkat yang bisa diupload di medsos, juga bisa video dengan durasi panjang di youtube.
4. Membuat rekaman mp3 tentang hadis lalu menyebarkannya di Internet.
5. Membuat grup Whatsapp untuk mengenalkan hadis kepada para anggota grup.
6. Membuat aplikasi hadis berbasis mobile android maupun PC.
7. Membuat kajian hadis online.
Terkait cara mendekatkan hadis pada generasi milenial agar tetap diminati, hendaknya tema-tema yang diusung adalah tema-tema yang aktual dan sedang viral di dunia maya.
Demikian banyaknya jalan yang bisa digunakan untuk mendekatkan materi hadis kepada generasi-generasi milenial, maka hendaknya para pegiat kajian hadis dapat merancang platform inovatif.
Selain dengan cara online, cara mendekatkan hadis pada generasi millennial juga bisa dengan cara offline, yaitu dengan jalan, pertama, mengadakan lomba hafalan hadis
Dengan mengadakan lomba hafalan hadis dan kandungan maknanya serta faedahnya disertai dengan hadiah yang dijanjikan akan mendorong para peserta untuk bisa menghafal hadis. Selain mendapatkan hadiah, mereka juga akan merasakan nikmatnya bisa hafal hadis dan faham terhadap hadis.
Kedua, mengadakan seminar hadis. Cara yang paling efektif untuk mengenalkan hadis Nabi saw kepada generasi milenial adalah dengan mengadakan seminar tentang hadis, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional.
Ketiga, mengadakan daurah hadis. Dengan mengadakan seminar, kajian, daurah, majelis ilmu dan semisalnya, akan lebih efektif dibanding hanya dengan media sosial. Karena metode dakwah ini adalah metode yang paling efektif , serta memudahkan mereka yang tidak tahu untuk bertanya kepada pematerinya secara langsung.
Keempat, membuat marchandise hadis. Cara yang paling efektif dalam mengenalkan hadis untuk generasi milenial seperti membuat marchandise yang bertemakan hadis. Marchandise yang dimaksud seperti, kaos, stiker, topi, dsb. Yang ditulis baik berupa teks hadis maupun ajakan untuk lebih mengenal hadis Rasulullah.
Dan yang paling penting adalah tema-tema yang diusung, yakni yang paling dibutuhkan oleh generasi milenial, misalnya,
1. Adab dan akhlak, seperti; adab bermuamalah, adab belajar, adab tidur, adab makan, adab birr al-walidain, dan adab bekerja.
2. Aqidah, seperti; tentang masalah kematian, keadaan di alam kubur, hari kiamat, surga dan neraka.
3. Ibadah, seperti; hal yang diperhatikan ketika shalat, zakat, puasa, haji dan nikah.
4. Tazkiyah al-nufus, seperti; penyucian jiwa dan masalah raqaiq.
5. Doa dan dzikir, seperti; doa ketika hujan serta dzikir pagi dan petang.
Setidaknya dengan beberapa pendekatan di atas, baik pendekatan online maupun offline, dapat diimplementasikan secara proporsional dan bijak. Dengan demikian, nilai-nilai yang ditangkap dari sebuah hadis dapat diamalkan dengan baik dan tepat.
0 Comments