Edelweis Kehidupan: Filosofi dan Sejarah Sang Bunga Puncak Gunung

"..Bunga Edelweis merepresentasikan seseorang yang singgah di puncak keindahan karena hatinnya yang putih dan bersih seputih Edelweis.."2 min


4
5 shares, 4 points

Jangan membekaskan apapun kecuali jejak, jangan mengadopsi sesuatu kecuali foto, dan jangan binasakan sesuatu kecuali waktu.

Realita kehidupan yang dianugerahkan oleh Sang Pemilik Hidup kepada manusia begitu kompleks. Alam dengan segala keindahan yang mampu mencuri hati dan mengalihkan dunia seseorang karena takjub dengan fenomena alam yang begitu fenomenal, menjadi bukti bahwa Dialah sang pelukis terhebat.

Menyakini bahwa setiap helai kehidupan sudah diatur dengan porsi yang proporsional menyadarkan seseorang untuk melakukan the best action (aksi terbaik) disetiap momen, serta berusaha mengoptimalan skill (keterampilan) diri dalam setiap kesempatan, karena waktu yang sudah terlewati tidak mungkin terulang kembali.

Setiap elemen kehidupan memiliki hak yang sama untuk melakukan pengoptimalan diri atas nikmat yang dititipkan olehNya, karena setiap sesuatu memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri, sehingga keindahan yang terlahir darinya menimbulkan persepsi yang berbeda, tergantung bagaimana proses pencernaan hati dalam menerima keberagaman.

Edelweis merupakan salah satu anugrah terindah, hadirnya memiliki kontribusi besar dalam menghiasi dunia, khususnya dunia para pecinta alam yaitu pendaki.

Bunga Edelweis dengan julukan bunga abadi yag disandangnya bukanlah sekedar simbol. Dia benar-benar memiliki unsur kimiawi dalam mempertahankan keindahannya karena hormon yang bisa mencegah kerontokan bunga.

Bunga ini sering pula dijadikan sebagai simbol keabadian cinta sehingga tiap kali gunung menjadi destinasi para pendaki karena hobi, edelweiss juga menjadi magnet bagi para pendaki yang ingin menjadi saksi sejarah keindahan bunga keabadian cinta ini.

Sering kali pendaki jatuh hati dan timbullah niat buruk untuk memetik bunga baik sekedar untuk berfoto karena merasa bangga, kemudian diupload dengan caption terbaiknya, atau memetik bunga untuk diberikan kepada pujaan hatinya yang telah menanti kepulangannya dari pendakian.

Hal inilah yang mengancam populasi Edelweis, karena semakin langkanya bunga ini, dan ancaman kepunahan sehingga muncul mitos tentang bunga ini yaitu Bukti Cinta Sejati Mulai Luntur.

~

Bunga yang tumbuh diketinggian 2000 mpdl ke atas, juga tergantung suhu udara dan kelembapan, hanya berbunga di akhir musim hujan, karena mampu mendapatkan asupan sinar matahari yang lebih intensif ini sekitar bulan April sampai September.

Bunga ini ditemukan pertama kali oleh seorang naturalis asal Jerman bernama Georg Cerl Reinwardt pada tahun 1819 di lereng Gunung Gede, kemudian diteliti lebih lanjut oleh seorang botanis asal Jerman lainnya yang bernama Carl Heirich Schutz.

Bunga ini juga sempat dijadikan sebuah pengiring yang dinyanyikan dalam film The Sound of Music tahun 1965, selain itu bunga Edelweiss juga pernah dijadikan gambar perangko oleh pos indonesia pada tahun 2003.

Peran bunga Enelweiss sangat urgen dalam ekosistem pegunungan, bunga ini juga sering disebut sebagai tumbuhan pioner atau pelopor pada tanah vulkanik muda. Dia mampu menghutankan tanah pegunungan, selain itu juga mampu mencegah erosi di lereng gunung ketika hujan datang, karena bunga Edelweiss mempunyai kemampuan menahan hempasan angin ketika hujan.

Bunga yang mendapatkan julukan bunga abadi ini memiliki perbedaan versi indonesia dan luar negeri, jika di luar negeri khususnya di negara Austria, bunga Edelweiss yang dimaksud adalah bunga Leontopodium Alpinum, sedangkan Edelweis Indonesia adalah Anaphalis Javanica.

Banyak sekali yang jatuh hati dengan keindahan bunga Edelweis sehingga banyak yang menggandrungi dan ingin memiliki bunga ini. Muncullah inisiatif untuk membudidayakan bunga Edelweis ini yaitu diperbukitan dieng, dengan berbagai variasi warna tidak hanya putih, hasil budidaya inilah yang kemudian diperjualbelikan tanpa mengancam eksistensi Edelweis.

Banyak sekali cara Tuhan mengajarkan pelajaran kehidupan, segala elemen yang ada dapat berkolaborasi dengan indah tanpa persengketaan atas kekuasaanNya sebagai pelukis terhebat.

Manusia dibekali akal, dan hati sebagai penyempurnannya, bak sekuntum bunga yang ditakdirkan sebagai penghias alam, sedangkan mata sebagai penikmat praktisnya, kemudian dikirimlah pujaan hati si bunga berupa kupu-kupu atau tawon, yang berperan penting dalam proses penyerbukan sehingga proses inilah yang menentukan masa depan bunga dan genarasi kedepannya.

Bunga Edelweis merepresentasikan seseorang yang singgah di puncak keindahan karena hatinnya yang putih dan bersih seputih Edelweis, karena hati yang putih akan memberikan kekuatan bagi seseorang untuk menerima anugerah keindahan yang tertinggi.


Like it? Share with your friends!

4
5 shares, 4 points

What's Your Reaction?

Sedih Sedih
3
Sedih
Cakep Cakep
4
Cakep
Kesal Kesal
0
Kesal
Tidak Suka Tidak Suka
0
Tidak Suka
Suka Suka
16
Suka
Ngakak Ngakak
0
Ngakak
Wooow Wooow
7
Wooow
Keren Keren
3
Keren
Terkejut Terkejut
0
Terkejut
Fahimatul Azizatit Tiflah
Fahimatul Azizatit Tiflah, saat ini ia menempuh pendidikan SI Ilmu Perpustakaan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals