Kian beramat mungkin menjadi istimewa
Anugerah terindah Tuhan adalah sebab atasnya
Terkadang tak berujung pangkal teruntuk mulia
Bersayap malaikat tanpa terduga
Memangku curahan rahmat seribu purnama
Tak ada habisnya membuat pintu surga menganga
Membubuhkan makna penting karena berbeda
Bahkan, Patahan nafasnya hanya berbalut kejujuran
Senyumnya menyulut kedamaian
Renyah gelak tuturnya mewujud kepribadian
Sementara hadirnya, bentuk mantra keberuntungan
Tak ada celah barang sejengkal menuang caci
Perinci sesal tebal terselimuti
Setumpuk cerca sekadar terpaku meratapi
Pun amarah bermalu-malu sungkan terus bersembunyi
Hampir,
Ruang dan waktu dibuatnya mematung tak henti-henti
Dan penabur harmoni total dalam arena hidup
terkendali
Suratan takdir lain menjadi iri kepadanya
Terlebih dikala id seiring ego Freud mengencaninya
Rupa kebinatangan itulah yang tersisa
Kebuasaan sedang melucuti akal sehatnya
Kebinasaan siap meruntuhkan singgasana mahkota rajanya
Begitu sering gerbang perselisihan diketuknya
Kode keras namimah akut digoyahkannya
Hasud-dengki menjadi sarapan pagi jamuan hangatnya
Tajasus seiring fitnah tak lebih bingkisan kecil gurauannya
Dan itupun kekal sebagai perangai identitasnya
Majemuk topeng berjejal dalam dirinya
Segenap porsi adalah maqolah pilihannya
0 Comments