Hanya rentetan ketidakmungkinan yang terus terngiang-ngiang
Memahat patahan sesal nan kian terlanjur usang
Tak begitu cukup menuang janji dalam wujud remang-remang
Telebih lagi, tersuguh dalam tumpahan ragu berbingkai kata serampang
Menggila, teramat sudah deras pandai mengguncang
Menunggang gundah-gulana mengerdil tenang
Ketidakwarasan lihai menjamah diri, akut mendulang
Siapa kira hal ini yang akan menerjang
Jauh tak terkirakan, asyik mengekang
Jengah, hampir tak ada celah menakar bahasa pengantar tuk mengulang
Menyisakan label berparas titah berselimutkan malang
Dirundung pilu tak mengenal waktu malam-siang
Terkutuklah sudah jiwa kering kerontang
Pun berandai-andai menjadi berandal sang penantang
Sedikit gegabah meminjam jubah Jabariyah nan kerang
Menculasi guratan qodar berterus-terang
Mendahului Tuhan atas nama Kasih sayang
Melumat gigih, berjimbaku untuk menang
Pikirnya hidup hanya menyoal halau-rintang
Berambisi mencacah teruntuk siap terbang
Terobsesikan gempuran air laut mengikis karang
Meski terkadang lupa menimbang posisi surut dan pasang
Pun semua tersumat bara imaji bayang
Rentet klise raya berwujud garang
Tamak tak habis berputus asa merayu ruang
Menawan alur pikir kian alot berlalu-lalang
Entah dengan bentuk pertanyaan usil apa semuanya akan dapat terwakilkan, sekarang?
Jika ternyata selama ini berpijak pada dalil-dalil sumbang
0 Comments